Jika kita naik pesawat, ada dua macam pengelompokkan untuk barang-barang yang kita bawa, yaitu bagasi kabin dan bagasi tercatat. Bagasi kabin adalah sebutan untuk barang-barang yang kita bawa sendiri ke dalam pesawat.
Sedangkan bagasi tercatat adalah barang yang kita masukkan ke bagasi pesawat saat melakukan check-in. Meskipun sama-sama 'masuk' ke dalam pesawat, tetapi ada peraturan yang berbeda mengenai barang yang dilarang masuk ke bagasi kabin dan bagasi tercatat.
Sebelumnya saya sudah membahas barang apa saja yang tidak diperbolehkan masuk ke bagasi tercatat. Nah, sekarang saya juga akan membahas barang-barang yang dilarang untuk kita bawa ke dalam kabin pesawat.
Beberapa barang ini ada yang boleh dimasukkkan ke bagasi tercatat dan ada juga yang tidak boleh sama sekali dibawa ke pesawat. Yang jelas, semua barang ini akan terdeteksi saat kita melewati security check sebelum masuk ke area boarding. Nah ini dia daftarnya:
Cairan, aerosol, dan gel atau yang sering disingkat LAGs (Liquids, Aerosols, Gels) adalah benda yang sering saya lihat kena sita saat melewati security check. Benda-benda ini termasuk air minum, parfum, sabun cair, shampo, pasta gigi, deodoran, busa cukur, lotion, minyak kayu putih, hand body, sunscreen, hand sanitizer, dan lainnya.
Benda-benda LAGs tersebut sebenarnya boleh di bawa ke dalam kabin pesawat, asalkan tidak lebih dari 100ml. Jika lebih dari itu, maka harus dimasukkan ke dalam bagasi tercatat. Makanya para traveler biasanya memindahkan sabun dan cairan lainnya ke botol khusus yang berkapasitas di bawah 100ml saja.
Nah botol-botol tersebut juga gak boleh disimpan sembarangan. Semuanya harus dimasukkan ke dalam plastik bening yang ada tutup atau ziplock-nya. Total dari semua LAGs yang kita bawa ke kabin tersebut tidak boleh lebih dari 1 Liter.
Bagaimana kalau ukuran wadahnya lebih dari 100ml tapi cairan di dalamnya kurang dari 100ml? Tetap tidak boleh. Saya sendiri pernah disita pasta gigi di Changi Airport Singapura karena kemasannya sekitar 120 gram meskipun isinya cuma tinggal setengahnya.
Nah terus gimana dengan barang LAGs yang dibeli dari duty free? Barang-barang tersebut diperbolehkan untuk masuk ke kabin meskipun lebih dari 100ml asalkan dimasukkan ke dalam wadah Security Tamper-Evident Bag (STEB) yang tersegel dan disertai dengan bukti pembeliannya.
O iya jika kita membawa minuman beralkohol, maka hanya diperbolehkan jika kadar alkoholnya di bawah 70%. Jika kadar alkoholnya di atas 70%, maka tidak akan diizinkan untuk dibawa ke pesawat, baik itu ke kabin ataupun dimasukkan ke bagasi.
Buat traveler, powerbank itu kayanya benda yang wajib banget dibawa. Soalnya kadang kita sering kehabisan baterai padahal tidak sedang di hotel. Akan tetapi, kita harus berhati-hati jika ingin membawa power bank ke pesawat.
Semenjak tahun 2018, hampir semua maskapai dan bandara sudah melarang penumpang untuk membawa powerbank dengan daya di atas 160 Wh ke dalam pesawat, baik itu ke kabin ataupun bagasi. Bahkan powebank dengan daya di bawah 160 Wh pun tidak boleh dimasukkan ke bagasi.
Jadi, kita cuma boleh bawa powerbank di bawah 160 Wh dan itupun harus dibawa ke kabin. Terus biar tahu powerbank kita berapa Wh itu dari mana, soalnya kan biasanya kita cuma tahu kapasitasnya dalam bentuk mAh saja bukan Wh?
Cara paling gampangnya lihat saja dus atau keterangan di badan powerbank-nya, biasanya ada informasi jumlah Wh-nya di situ. Jika tidak ada, sebagai langkah amannya jangan bawah powerbank berkapasitas di atas 30.000 mAh karena powerbank di bawah itu tidak akan melebihi 160 Wh.
Apakah kita boleh ngecas handphone pakai powerbank di atas pesawat? Sayangnya tidak boleh. Kita cuma boleh membawanya tapi tidak boleh menggunakannya. Jadi kalau handphone kita mati, ya tunggu saja sampai mendarat.
Buat yang suka merokok, pasti sering bertanya-tanya mengenai hal ini. Peraturan mengenai boleh atau tidaknya pemantik dan korek api dibawa ke dalam kabin pesawat sebenarnya bervariasi. Ada bandara dan maskapai yang memperbolehkan dan ada juga yang melarang.
Selain itu ada juga maskapai yang hanya melarang pemantik jenis tertentu saja. Nah agar lebih aman, saya sih menyarankan untuk tidak membawanya saja ke pesawat. Toh nanti kita bisa membelinya lagi di kota atau negara tujuan kita.
Senjata tajam, benda tajam, atau benda bersudut tajam juga tidak diperbolehkan untuk dibawa ke kabin. Berbagai benda ini hanya diperbolehkan untuk dibawa ke bagasi tercatat dan dibungkus dengan aman agar tidak berpotensi melukai orang lain.
Beberapa benda yang masuk kategori ini adalah gunting, pisau, pedang, golok, pisau cukur, silet, kapak, parang, pedang, golok, pisau lipat, pemecah es, pembuka botol, pembuka wine, dan semacamnya.
Apakah gunting kuku boleh dibawa ke kabin pesawat? Jawabannya adalah boleh. Akan tetapi buat gunting kuku yang ada tusukan kecilnya, itu loh yang buat nyongkel sela-sela kuku, itu tidak diperbolehkan oleh beberapa maskapai.
Selanjutnya alat-alat untuk pertukangan juga tidak boleh dibawa ke kabin tapi boleh dimasukkan ke dalam bagasi tercatat. Beberapa di antaranya adalah bor, obeng, alat pahat, linggis, gergaji, palu, tang, dan alat-alat yang biasa dipakai tukang lainnya.
Alat pemukul ini tidak mesti alat yang memang dibuat untuk memukul, tapi bisa juga alat-alat yang bisa digunakan untuk memukul. Sebagai contoh, tripod kamera biasanya dilarang masuk ke kabin karena dalam keadaan tertentu bisa digunakan untuk memukul penumpang lain.
Beberapa benda yang masuk kategori ini adalah stik golf, pemukul baseball, billy club, blackjack, night stick, stik hoki, stik bilyar, alat pancing, tongkat, dan benda lainnya yang dapat berbahaya jika dipukulkan ke orang lain.
Selanjutnya adalah barang yang mengandung bahan kimia berbahaya. Meskipun volumenya di bawah 100ml, tapi bahan-bahan yang berbahaya ini tetap tidak boleh dibawa ke dalam pesawat, baik itu ke kabin ataupun ke bagasi tercatat.
Barang-barang yang biasanya digolongkan ke dalam kategori ini di antaranya adalah pemutih, bubuk pemutih, pestisida, arsenik, sianida, alkali, air raksa, air aki, butana, propana, asam asidik, air keras, klorin, cairan merica, gas air mata, formalin, dan lainnya.
Benda-benda yang mudah terbakar juga dilarang masuk ke dalam kabin pesawat. beberapa di antaranya adalah kembang api, petasan, bubuk mesiu, cat, pengencer cat, arang, batu bara, etanol, Meals Ready-to-Eat (MRE) atau minuman dengan Sistem Pemanasan Tanpa Api (Flameless Ration Heater/FRH), dan semacamnya.
Tabung gas kaleng yang sering digunakan untuk kompor portable juga dilarang untuk masuk ke dalam kabin ataupun bagasi pesawat. Kalau kompor portablenya sih diizinkan masuk, tapi kalau gasnya tidak boleh ya.
Kalau ini sih sudah pasti ya, bahkan sebelum masuk ke pesawat pun kita pasti sudah ditangkap kalau membawa senjata api. Berbagai senjata api tersebut contohnya adalah pistol angin, senapan pelet, pistol api signal, pistol starter, dan lainnya.
O iya semua jenis pistol mainan atau pistol non senjata juga tidak diperbolehkan. Beberapa di antaranya adalah pistol pemaku industrial, panah silang, hingga pemantik yang berbentuk senjata api.
Bunga atau tanaman yang masih hidup di dalam pot juga dilarang untuk masuk ke pesawat, baik itu ke dalam kabin ataupun ke dalam bagasi tercatat. Yang diizinkan hanyalah bunga atau tanaman yang sudah mati dan dikeringkan.
Membawa makanan atau minuman biasanya diizinkan untuk penerbangan domestik. Akan tetapi untuk penerbangan internasional, ada beberapa makanan dan minuman yang dilarang untuk dibawa. Apa saja jenis makanannya tergantung dari peraturan dari negara tujuan kita.
Beberapa makanan dan minuman yang biasanya dilarang adalah makanan siap saji dan makanan yang berasal dari binatang seperti daging, rendang, susu, yoghurt, dan lainnya. Makanan yang berbau menyengat seperti durian dan nangka juga sering dilarang untuk masuk ke pesawat.
Nah itu dia berbagai barang yang tidak diperbolehkan untuk kita bawa ke kabin pesawat. Jangan pernah membawa barang tersebut saat mau naik pesawat agar tidak disita dan dibuang oleh petugas keamanan bandara. Untuk kasus tertentu, bahkan kita juga bisa sampai berurusan dengan hukum.
Sebagai catatan, peraturan setiap maskapai, bandara, dan negara itu berbeda-beda. Bisa jadi ada barang di atas yang diperbolehkan di negara yang satu tapi dilarang di negara lainnya. Jadi pastikan untuk selalu membaca peraturan dan kebijakan dari maskapai dan negara tujuan kita sebelum terbang.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman yang mungkin baru pertama kali akan naik pesawat. Jika membutuhkan tutorial lainnya untuk yang baru pertama naik pesawat, silakan baca artikel tutorial cara naik pesawat untuk pemula yang sudah pernah saya tulis ini.