Naik pesawat terbang adalah sebuah pengalaman yang sangat berkesan, apalagi jika kita baru pertama kali menaikinya. Bisa terbang ribuan meter dan melihat pemandangan dari atas awan itu rasanya sangat menyenangkan sekaligus menegangkan.
Saya sendiri baru pertama kali naik pesawat di usia 26 tahun. Selain excited dengan pengalamannya, waktu itu saya juga cukup kebingungan dengan cara menaikinya. Ya, naik pesawat tidak seperti naik bis yang tinggal sat set sat set saja. Terdapat banyak tahapan yang harus dilalui sampai kita benar-benar naik dan terbang dengan pesawat.
Untungnya saat itu saya bisa melewati semua tahapan dan bisa terbang dengan lancar. Awalnya memang cukup membingungkan, tapi lama kelamaan kita akan terbiasa juga kok dengan alur yang harus dilewati setiap kali mau naik pesawat.
Nah, kalau kamu juga berencana untuk pergi naik pesawat untuk pertama kalinya dalam waktu dekat ini, tidak usah khawatir. Di sini saya mau membagikan tutorial naik pesawat terbang dari mulai membeli tiket, pergi ke bandara, terbang di pesawat, hingga sampai ke bandara tujuan.
Oke, langkah yang pertama tentunya kita harus membeli tiket pesawatnya terlebih dahulu. Kalau dulu kita masih bisa beli tiket pesawat di bandara, kayak beli tiket di terminal bis gitu. Tapi sekarang kita harus membelinya terlebih dahulu sebelum pergi ke bandara.
Ada banyak cara yang bisa kita pilih untuk membeli tiket pesawat. Cara yang paling konvensional adalah membelinya langsung dengan mendatangi kantor maskapai ataupun kantor travel agent. Selain mendatangi langsung, kita juga bisa memesan dengan cara menelpon keduanya.
Akan tetapi, cara yang menurut saya paling simpel dan nyaman ya secara online. Kita bisa memesan melalui website dan aplikasi maskapainya, atau melalui website dan aplikasi 'travel agent' seperti Traveloka, Tiket.com, dan lainnya.
Silakan baca artikel cara membeli tiket pesawat melalui aplikasi Traveloka untuk mengetahui tutorial lengkap langkah-langkah cara membelinya.
O iya, sebagai informasi, harga tiket pesawat itu tidak selalu sama setiap harinya. Jadi kita harus pintar mencari peluang agar bisa membeli dengan harga murah. Nah kalau kamu mau mendapatkan tiket dengan harga yang murah, silakan baca artikel tips membeli tiket pesawat murah yang pernah saya tulis ini.
Setelah berhasil membeli tiket, sekarang saatnya kita mempersiapkan berbagai hal sebelum pergi ke bandara. Saya sangat menyarankan untuk mempersiapkan berbagai keperluan ini maksimal H-1 keberangkatan agar kita tidak terburu-buru di hari keberangkatannya.
Nah berikut adalah beberapa hal yang harus kita persiapkan sebelum kita meninggalkan rumah untuk pergi ke bandara:
Dokumen adalah barang yang haram banget buat ketinggalan. Soalnya kalau sampai ketinggalan dokumen, maka kemungkinan besar kita juga bakalan gagal terbang. Nah berikut adalah dokumen-dokumen yang harus dibawa tersebut:
Jika kita naik pesawat dengan tujuan domestik atau di dalam negeri, maka wajib sekali untuk membawa KTP. KTP-nya harus asli bukan fotocopy. Jika tidak ada KTP, kita bisa membawa kartu identitas lain seperti SIM atau Paspor.
Kalau kita pergi ke luar negeri, maka paspor lah yang wajib dibawa. KTP kita tidak akan berlaku di luar negeri, jadi paspor lah yang jadi KTP kita di sana. Pastikan juga paspor kita tidak kadaluarsa dalam 6 bulan ke depan, karena paspornya tidak akan bisa kita pakai jika sudah 6 bulan menjelang tanggal berlakunya berakhir.
Jika kita pergi ke negara yang tidak bebas visa, maka pastikan kita sudah mengajukan visa untuk memasuki negara tersebut. Tanpa visa, kita pasti akan ditolak dan dideportasi saat tiba di negara tujuan. Jika kamu belum tahu apa bedanya paspor dan visa, silakan baca artikel berikut ini:
Selanjutnya kita tentu saja harus membawa tiket pesawatnya. Jika kita memesan secara online, tiket pesawatnya biasanya ada di aplikasi bookingnya dan dikirimkan ke email juga. Saya menyarankan agar tiket tersebut juga didownload dan disimpan ke ponsel atau cloud storage.
Apakah tiketnya perlu diprint? Di zaman sekarang ini sebenarnya kita sudah tidak perlu lagi melakukan print out tiketnya. Kita cukup membawa softcopy tiketnya yang ada di email atau ponsel kita. Tapi untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diinginkan, maka kita boleh bawa juga tiket yang sudah di-print.
Hal selanjutnya yang harus kita perhatikan adalah barang bawaan kita. Naik pesawat tidak seperti naik bis atau kereta karena terdapat banyak benda yang tidak boleh dibawa ke pesawat. Jadi kita tidak boleh sembarangan memasukkan benda ke dalam tas atau koper yang kita bawa.
Secara umum, barang-barang yang kita bawa ke pesawat dibagi menjadi dua kategori, yaitu bagasi kabin dan bagasi tercatat. Bagasi kabin adalah barang-barang yang akan kita bawa ke dalam kabin pesawat, entah itu tas, koper, atau barang lainnya yang kita bawa sendiri dengan tangan.
Sedangkan bagasi tercatat adalah barang-barang yang akan kita masukkan ke dalam bagasi pesawat, seperti koper, tas, kardus, dan semacamnya. Barang-barang ini nantinya akan kita serahkan ke konter check in di bandara.
Nah untuk daftar benda yang dilarang masuk ke dalam bagasi kabin ataupun ke dalam bagasi tercatat, silakan baca dua artikel berikut ini:
Nah jika tadi adalah barang-barang terlarang, silakan baca juga artikel daftar barang yang wajib kami bawa saat traveling. Artikel tersebut saya tulis berdasarkan pengalaman kami travelling selama ini, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Setelah menentukan barang apa saja yang mau dibawa dan ditinggalkan, selanjutnya kita juga harus memperhatikan berat barang bawaan kita tersebut. Pasalnya, kita tidak boleh membawa barang melebihi berat yang sudah ditentukan, kecuali jika kita mau membayar lagi untuk biaya kelebihannya.
Untuk barang yang dibawa ke kabin, kita hanya diperbolehkan membawa satu koper dan 1 tas kecil. Berat maksimal yang diperbolehkan adalah antara 7 kg sampai 9 kg, tergantung maskapainya. Jadi semua total barang bawaan kita termasuk koper, tas, dan lainnya, itu tidak boleh lebih dari ketentuan berat tersebut.
Selain itu, kita juga hanya boleh membawa satu koper dengan ukuran maksimal 20 inch. Untuk tas dan barang lainnya yang dibawa juga tidak boleh lebih dari ukuran 20 inch. Tujuannya agar semua barang tersebut bisa dimasukkan ke dalam kompartemen yang ada di atas tempat duduk.
Beberapa maskapai biasanya cukup ketat untuk masalah bagasi kabin ini. Ada yang meminta kita untuk menimbang bagasi kabin terlebih dahulu saat check in dan ada juga yang menimbangnya saat akan boarding ke pesawat.
Sedangkan untuk bagasi tercatat, jatah berat maksimalnya tergantung dari tiket yang kita beli. Jika tiket yang kita beli tidak diberi jatah bagasi tercatat, maka kita bisa membelinya secara terpisah. Kalau tidak mau membeli, ya cukup bawa barang ke kabin saja sesuai dengan ketentuan bagasi kabin.
Jika ingin membeli atau menambah jatah bagasi tercatat, kita bisa membelinya saat proses pembelian tiket, saat check in online, atau saat check in di Bandara. Saya sih menyarankan untuk tidak membelinya saat check in di bandara karena harganya lebih mahal.
Nah untuk bagasi tercatat ini tidak ada batasan ukuran ataupun jumlah koper yang kita bawa. Kita juga bisa memasukkan tas, kardus, atau tempat penyimpanan lainnya. Yang penting semuanya tidak melebihi jatah berat yang diberikan.
Pastikan juga semuanya tertutup dan terbungkus dengan aman. Kenapa? karena biasanya barang kita akan dilempar-lempar saat proses loading dan unloading dari pesawat. Jadi kalau gak kuat, barang-barang kita bisa saja jadi rusak.
Berbagai maskapai saat ini sudah menerapkan sistem check in secara online. Artinya kita sudah tidak perlu lagi check in saat tiba di bandara nanti. Check in online ini biasanya dibuka dari mulai H-7, H-3, atau H-1 dari jadwal keberangkatan, tergantung kebijakan dari masing-masing maskapai.
Pada saat check in online ini biasanya kita akan diminta untum memasukan data diri, data bagasi yang dibawa, serta menyetujui terms & conditions dari maskapai tersebut. Setelah selesai, kita akan mendapatkan softcopy boarding pass yang berisi informasi tempat duduk, waktu boarding, gate keberangkatan, dan lainnya.
Nah jika sudah melakukan check in online, maka kita tidak perlu lagi membawa tiket pesawat yang dikirim ke email. Kita hanya perlu membawa boarding pass ini, baik itu dalam bentuk softcopy ataupun dalam bentuk print out.
Setelah semuanya siap, saatnya kita pergi ke bandara. Jangan terlalu mepet pergi ke bandara karena kita tidak akan bisa naik pesawat jika konter check in sudah ditutup. Selain itu, kita juga tidak pernah tahu apakah ada antrian panjang di konter check in, security check, ataupun di imigrasi.
Oleh karena itu, usahakan untuk datang saat konter check in baru dibuka. Untuk penerbangan domestik, konter check in biasanya dibuka 2 jam sebelum keberangkatan dan ditutup 45 menit sebelum keberangkatan.
Sedangkan untuk penerbangan internasional, konter check in dibuka 3 jam sebelum keberangkatan dan ditutup 1 jam sebelum keberangkatan. Jadwal ini mungkin berbeda untuk setiap maskapai dan bandara, jadi silakan cek kebijakan maskapai yang kamu gunakan ya.
O iya, jangan lupa juga buat cek tiket kita dari terminal berapa kita berangkat. Bandara besar biasanya memiliki banyak terminal. Sebagai contoh, di Bandara Soekarno Hatta itu terdapat 3 terminal yaitu Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3.
Oleh karena itu kita harus menuju ke terminal yang tercantum di tiket tersebut. Soalnya jika salah terminal, kita akan membutuhkan waktu lagi untuk pindah ke terminal yang lainnya. Meskipun masih dalam satu area bandara, tapi jarak antar terminalnya kadang cukup jauh.
Setelah sampai ke terminal tujuan, kita bisa langsung masuk ke dalamnya. Di beberapa bandara, akan ada petugas yang meminta kita untuk menunjukan tiket dan kartu identitas. Biasanya bandara kecil seperti Husein Sastranegara Bandung yang memakai sistem ini agar hanya calon penumpang saja yang masuk ke dalam.
Kemudian di beberapa bandara juga ada security check di pintu masuknya ini, meskipun tidak seketat security check sebelum masuk ke boarding lounge. Seingat saya, Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jakarta masih menggunakan sistem keamanan ini.
Setelah masuk, di sebagian besar bandara biasanya kita akan langsung berada di area konter check in. Namun ada juga yang harus melewati area pertokoan terlebih dahulu sebelum masuk ke area konter check in, seperti di bandara KLIA 2 Malaysia contohnya.
Kalau kita mau langsung check ini, silakan cek layar informasi banyak tersebar di dalam terminal. Di sana akan ditampilkan informasi lokasi konter check in dari pesawat yang akan kita naiki bersama dengan informasi status penerbangannya.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, barang bawaan yang dimasukan ke bagasi biasanya dilempar-lempar sehingga mudah rusak. maka dari itu, saya merekomendasikan untuk wrapping atau membungkus koper yang akan dimasukkan ke bagasi tercatat.
Kita bisa dengan mudah menemukan jasa wrapping koper ini di area konter check in. Harganya bervariasi tergantung dari ukuran koper kita, biasanya sih mulai dari Rp 50.000. Selain koper, barang-barang lain seperti tas dan kardus juga biasanya bisa di-wrapping di sini.
Selain menjaga koper dari kerusakan, wrapping ini juga bisa memberikan keamanan ekstra untuk koper kita. Salah satunya agar koper kita tidak dibuka sembarangan oleh oknum petugas dan kemudian barang kita dicuri dari dalam koper.
Selanjutnya kita akan melakukan check in. Jika kita sudah melakukan check in online dan tidak akan memasukkan barang ke bagasi tercatat (baggage drop), maka kita bisa melewati tahap ini dan langsung menuju ke area security check.
Akan tetapi jika kita belum check in, atau sudah check in online tapi ingin memasukkan barang ke bagasi tercatat, maka kita harus melewati tahap ini terlebih dahulu. Sebelum melakukan check in, silakan lihat layar informasi terlebih dahulu untuk mengetahui di konter mana kita harus melakukan check in.
Proses check in ini sendiri sangat beragam di setiap bandara. Silakan baca artikel berikut ini untuk langkah-langkah cara melakukan check in dengan berbagai metode tersebut:
Setelah selesai melakukan check in, petugas akan memberikan kita boarding pass yang berisi informasi tempat duduk, waktu boarding, gate keberangkatan, dan lainnya. Silakan baca artikel cara membaca boarding pass jika kamu kebingungan dalam memahami berbagai informasinya.
Setelah check in kita akan langsung masuk ke area security check. Di area security check ini petugas akan memeriksa seluruh barang bawaan kita agar tidak ada benda terlarang di dalamnya. Silakan baca lagi artikel daftar benda yang tidak boleh dibawa ke kabin yang sudah saya share di atas.
Di area ini biasanya para penumpang cukup sibuk mempersiapkan barang-barangnya sebelum diperiksa. Nah biar kamu gak ikut-ikutan panik, kamu bisa mengikuti langkah-langkah yang biasa saya lakukan saat security check berikut ini:
Jika tidak ada masalah kita bisa langsung menuju ke boarding lounge. Tapi jika body scanner menyala, biasanya badan kita akan diperiksa dan kita diminta untuk melewati body scanner lagi. Sedangkan jika ada barang yang dicurigai di tas kita, maka petugas akan membawa kita ke tempat pemeriksaan untuk memeriksanya bersama-sama.
Biasanya barang yang paling sering jadi biang keladi adalah air minum yang tertinggal di tas. Saya sendiri pernah diperiksa di Changi Airport Singapura gara-gara ada odol di dalam tas. Odolnya memang berukuran di atas 100 ml sehingga melewati batas yang diperbolehkan.
Pernah juga yang cukup lucu waktu saya melewati security check di Bandara Incheon Korea. Petugas mencurigai tas saya karena ada banyak logam di dalamnya, Waktu itu saya memang tidak sengaja membawa banyak sekali uang logam dari Indonesia, mungkin lebih dari 50 biji uang recehan.. hehe.
Jika kita melakukan penerbangan internasional, maka setelah melewati security check kita harus masuk ke area imigrasi terlebih dahulu. Di sini petugas akan memberikan stempel di paspor kita sebagai tanda kalau kita diizinkan untuk keluar dari negara tersebut.
Sebelum memberikan stempel, petugas biasanya kan memeriksa paspor dan boarding pass kita terlebih dahulu. Mereka juga biasanya mengajukan beberapa pertanyaan kepada kita. Ini adalah beberapa pertanyaan yang pernah ditanyakan ke saya di imigrasi:
"Mau ke mana?"
"Berapa lama di sana?"
"Tujuannya apa?"
"Pergi bersama siapa?"
"Mau nonton MotoGP ya?" (Ini pertanyaan waktu saya mau pergi ke Malaysia buat nonton MotoGP)
"Ooh jadi mau honeymoon ceritanya?" (Ini pertanyaan waktu saya mau ke Singapura bersama istri saat baru menikah)
Pokoknya aneka macam pertanyaannya, dari mulai yang serius hingga yang lucu. Pastikan untuk menjawab semua pertanyaan dengan baik. Jangan gugup atau bahkan ketakutan karena bisa saja petugasnya mencurigai kita sehingga kita diinterogasi lebih lanjut.
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih jika petugas sudah mengizinkan kita pergi. Sebenarnya imigrasi keluar negara ini tidak terlalu menegangkan sih dibanding imigrasi masuk negara, karena biasanya lebih ketat pemeriksaannya saat berada di imigrasi masuk negara.
Bahkan di beberapa bandara, imigrasi keluarnya sudah tidak menggunakan petugas lagi tapi menggunakan mesin. Sebagai contoh di Changi Airport Singapura, kita hanya perlu scan paspor, boarding pass, dan wajah saja di mesin imigrasinya.
Di Bandara Soekarno Hatta Jakarta juga sudah menggunakan mesin serupa, tapi hanya untuk warga Indonesia pemegang paspor elektronik saja. Untuk pemegang paspor biasa tetap harus melewati imigrasi manual.
Waktu yang dibutuhkan untuk melewati proses imigrasi ini sangat bervariasi, tergantung dari panjangnya antrian. Jika sedang kosong, kita bisa melewatinya hanya dalam beberapa menit saja. Tapi jika sedang mengantri panjang, bisa memakan waktu sampai 1 jam.
Setelah melewati security check dan imigrasi, selanjutnya kita bisa menuju ke boarding gate. Silakan cek boarding pass kita untuk mengetahui di gate mana kita akan naik ke pesawat. Ikuti petunjuk yang ada hingga kita sampai di gate yang tercantum tersebut.
Di boarding gate terdapat lounge yang berisi banyak tempat duduk untuk menunggu waktu boarding ke pesawat. Di sini juga biasanya terdapat banyak tenant yang menjual makanan dan aneka oleh-oleh. Area tenant ini sering disebut "Duty Free" karena semua barang yang dijual sudah bebas pajak.
JIka waktu boarding sudah tiba, pihak bandara akan memberikan pengumuman melalui pengeras suara. Silakan menuju ke boarding gate dan mengikuti arahan dari petugas. Biasanya petugas akan memanggil penumpang berdasarkan kelompok baris kursinya agar tidak masuk secara bersamaan.
Petugas juga biasanya akan memeriksa sekali lagi boarding pass dan kartu identitas kita sebelum dipersilahkan menuju ke pesawat. Di beberapa bandara kita bisa langsung masuk ke pesawat melalui garbarata. Garbarata itu semacam jembatan tertutup yang menghubungkan antara terminal dan pesawat.
Jika pesawatnya parkir cukup jauh, kita tidak akan memasukinya melalui garbarata, tapi akan diantarkan dengan bus shuttle. Sedangkan jika kita naik di bandara kecil seperti Husein Sastranegara Bandung, maka kita akan berjalan kaki dari terminal ke tempat pesawatnya terparkir.
Oke kita sekarang sudah ada di pintu pesawat. Biasanya di sini akan ada pramugari atau pramugara yang menyapa sekaligus mengecek boarding pass kita. Pramugari tersebut juga biasanya akan menunjukkan di sebelah mana tempat duduk kita.
Silakan langsung menuju ke tempat duduk yang tertera di boarding pass kita. Nomor tempat duduknya terdapat di kompartemen atas. Jika sudah menemukan tempat duduknya, silakan taruh tas dan barang besar di kompartemen atas tersebut. Untuk barang-barang yang kecil bisa ditaruh di bawah kursi depan kita.
Fasilitas kursi pesawat yang didapatkan akan berbeda-beda tergantung dari kelas tiket kita dan juga jenis maskapainya. Untuk maskapai low cost carrier seperti Air Asia dan Lion, biasanya kita tidak mendapat fasilitas apa-apa selain kursi yang bisa disenderkan.
Sedangkan untuk maskapai yang lebih tinggi, biasanya terdapat fasilitas TV, headphone, selimut, colokan charger, penutup mata, dan masih banyak lagi. Silakan duduk di kursi dan kencangkan sabuk pengaman sambil menunggu proses muat penumpang selesai.
Saat semua penumpang sudah naik, para pramugari kemudian akan memperagakan panduan keselamatan selama penerbangan. Beberapa panduan tersebut mencakup cara memasang sabuk pengaman, cara penggunaan pelampung, hingga proses evakuasi jika terjadi kecelakaan.
Silakan perhatikaan baik-baik peragaan tersebut terutama apabila kita baru pertama kali menaiki pesawat terbang. Agar mudah diingat, panduan keselamatan tersebut juga dicetak dalam bentuk kertas atau flyer dan diletakan di kantung depan kursi kita.
Setelah peragaan panduan keselamatan selesai, pesawat akan mulai bersiap untuk terbang alias take off. Sebelum take off, ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu memakai sabuk pengaman, mematikan ponsel atau mengaktifkan mode pesawat, menegakkan sandaran kursi, menutup meja makan, dan membuka penutup jendela.
Saat proses take off, lampu bergambar sabuk pengaman di atas kita akan menyala. Saat lampu tersebut menyala, kita harus tetap di tempat duduk dan mengencangkan sabuk pengaman. Kita juga tidak diperkenankan untuk pergi ke toilet.
Setelah beberapa menit pesawat biasanya akan mencapai cruising altitude. Di ketinggian ini pesawat akan terbang dengan stabil karena tidak melakukan banyak manuver. Lampu tanda sabuk pengaman juga akan dimatikan sehingga kita bisa melepas sabuk pengaman atau pergi ke toilet.
Pada saat posisi ini pramugari juga akan membagikan makanan kepada penumpang yang mendapat fasilitas makanan atau yang sudah memesan sebelumnya. Jika kita tidak memesan, kita juga bisa kok membeli makanan, cemilan, ataupun minuman dari pramugari tersebut.
Jika kita sedang membutuhkan sesuatu dan tidak ada pramugari di sekitar kita, maka kita bisa menekan tombol yang ada di atas kita untuk memanggilnya. Di dekat tombol tersebut juga ada tombol untuk menyalakan lampu baca dan juga untuk mengatur AC.
Apakah kita boleh menyalakan ponsel? Tentu saja boleh. Yang penting ponselnya tetap ada di mode pesawat. Kita bisa mendengarkan musik, membaca ebook, berfoto, dan lainnya. Beberapa maskapai juga biasanya menawarkan paket Wi-Fi jika kita ingin mengakses internet di dalam pesawat. Tapi harga paketnya biasanya sih cukup mahal.
Jika keadaan cuaca sedang tidak baik, biasanya lampu tanda sabuk pengaman juga akan menyala kembali. Dalam kondisi ini, kita harus tetap di tempat duduk dan mengenakan sabuk pengaman lagi. Silakan ikuti instruksi dari pilot atau pramugari sampai keadaan normal kembali.
Jika waktu mendarat atau landing sudah dekat, biasanya pilot akan memberikan pengumuman. Pilot akan memberikan informasi mengenai waktu landing, kondisi suhu dan cuaca di bandara tujuan, dan lainnya. Tak lupa pilot juga akan mengucapkan terima kasih kepada penumpang karena sudah menggunakan jasa maskapai tersebut.
Di dalam pesawat terdapat beberapa toilet yang bisa digunakan penumpang. Lokasinya ada di depan, tengah, atau belakang, tergantung dari jenis pesawatnya. Untuk menggunakan toilet selama penerbangan, kita hanya tinggal menuju ke salah satu toilet tersebut.
Sebelum membuka pintunya, silakan lihat terlebih dahulu tanda di pintu, apakah toiletnya kosong atau tidak. Jika toiletnya kosong, akan ada tanda atau tulisan berwarna hijau di pintunya. Sedangkan jika ada orang di dalamnya, maka tandanya akan berwarna merah.
Toilet pesawat biasanya menggunakan pintu lipat. Kita hanya tinggal mendorong saja untuk membukanya. Setelah di dalam jangan lupa untuk menguncinya agar status di pintunya berubah menjadi merah atau terisi. Selain itu, lampu toilet juga biasanya hanya akan menyala jika pintunya sudah dikunci.
DI dalam toilet pesawat standar biasanya terdapat WC, wastafel, tempat mengganti popok bayi, sabun, tisu, dan juga tempat sampah. Cara menggunakannya sama seperti cara menggunakan WC duduk pada umumnya. Bedanya, flush-nya di sini akan dibantu angin yang sangat kencang. Wooooosh!
Jika sudah tiba waktunya landing, pramugari akan memberitahu kita untuk kembali memakai sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, dan menutup meja makan. Kita juga sudah tidak diperbolehkan lagi untuk pergi ke toilet.
Proses landing akan memakan waktu selama beberapa menit. Jika pesawat sudah berada di landasan, jangan buru-buru untuk menyalakan handphone. Tetaplah tenang di tempat duduk dan tunggu hingga pesawat sudah benar-benar berhenti.
Jika pesawat sudah berhenti, jangan buru-buru berdiri dan mengambil barang di kompartemen. Tetaplah duduk dan ikuti instruksi dari para pramugari agar tetap tertib. Biasanya penumpang akan diberikan kesempatan turun bergiliran sesuai dengan baris tempat duduknya.
Periksa lagi semua barang yang kita bawa agar tidak tertinggal dari pesawat. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada para pramugari karena mereka sudah membantu kita selama perjalanan.
Proses turun dari pesawat menuju ke terminal ini sama seperti proses ketika naik ke pesawat. Terkadang kita akan masuk melalui jembatan garbarata, terkadang kita akan diantarkan oleh shuttle bus, dan terkadang kita juga harus jalan kaki ke arah terminalnya.
Saat memasuki terminal, silakan ikuti petunjuk yang ada. Jika kita ingin pindah pesawat atau transit, silakan masuk ke area transit. Jika ini adalah bandara tujuan akhir kita, maka silakan langsung menuju ke imigrasi (penerbangan internasional) atau pengambilan bagasi (penerbangan domestik).
Jika kita ingin berpindah pesawat, silakan untuk menuju ke konter transit. Di sana petugas akan memberikan kita boarding pass baru untuk menaiki pesawat yang selanjutnya. Setelah itu kita bisa langsung menuju ke boarding lounge untuk menunggu penerbangan selanjutnya.
Bisakah kita keluar bandara dulu sebelum terbang lagi? Bisa, tapi saya sarankan jika penerbangan selanjutnya lebih dari 6 jam lagi, jika kurang dari itu maka lebih baik langsung transfer saja karena waktunya sangat terbatas.
Jika ingin keluar, kita tidak usah masuk ke area transfer tapi langsung saja ke imigrasi dan pengambilan bagasi seperti penumpang lainnya. Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan baca artikel berikut ini:
Jika kita sedang dalam penerbangan internasional, maka area selanjutnya yang harus kita tuju adalah imigrasi. Sialakan persiapkan paspor dan juga boarding pass penerbangan kita untuk diserahkan kepada petugas imigrasi nantinya.
Beberapa negara juga mensyaratkan kita untuk mengisi formulir imigrasi dan bea cukai terlebih dahulu. Ada yang dalam bentuk kertas ataupun digital. Maka dari itu silakan isi terlebih dahulu formulir tersebut agar kita bisa dengan lancar melewati imigrasi.
Setelah sampai di area imigrasi, silakan masuk ke antrian sesuai dengan loket imigrasi yang akan kita tuju. Biasanya loket imigrasi tersebut terbagi ke dalam beberapa kelompok sesuai jenis paspornya, seperti paspor lokal, paspor internasional, paspor diplomatik, paspor bisnis, dan lainnya.
Proses imigrasi ini sebenarnya sama seperti ketika kita akan terbang. Namun imigrasi masuk negara ini biasanya lebih ketat dan menegangkan dibanding imigrasi keluar negara. Soalnya tidak sedikit penumpang yang tidak lolos imigrasi dan harus dideportasi ke negara asalnya.
Nah agar kita bisa melewati imigrasinya dengan lancar tanpa ada masalah, saya sudah menulis artikel mengenai tips dan trik agar melewati imigrasi dengan lancar. Silakan baca artikelnya yaa. JIka proses imigrasi ini sudah selesai, maka selanjutnya kita akan menuju ke area pengambilan bagasi.
Di beberapa negara, biasanya kita juga harus mengisi beberapa informasi terkait imigrasi dan bea cukai terlebih dahulu sebelum masuk area imigrasi ini. Salah satunya adalah Singapura yang mengharuskan kita untuk mengisi SG Arrival Card terlebih dahulu sebelum melewati imigrasi.
Jika kita tidak memasukkan bagasi tercatat, maka kita bisa melewati area baggage claim ini dan langsung menuju ke area selanjutnya. Tapi jika kita memiliki bagasi tercatat, maka di sinilah kita akan mengambil bagasi tersebut.
Pertama-tama silakan lihat layar informasi yang ada di area pengambilan bagasi ini. Di layar tersebut biasanya tercantum nomor penerbangan dan lokasi conveyor belt pengambilan bagasinya. Selanjutnya, silakan menuju ke lokasi belt tersebut sesuai dengan penerbangan kita.
Koper dan barang-barang bagasi lainnya akan diletakkan di belt secara bertahap, jadi bersabarlah jika barang-barang kita belum lewat di belt tersebut. Jika terlewat kita tidak usah panik karena belt tersebut akan berputar kembali ke arah kita.
Saat kita mengambil koper dan barang lainnya, silakan periksa kembali nomor bagasi yang terdapat di tag koper dan di resi yang tertempel di boarding pass kita. Pastikan nomornya sama untuk menghindari bagasi yang tertukar dengan penumpang lain.
Setelah mengambil koper dan barang-barang, terkadang suka ada petugas maskapai yang mengecek boarding pass dan tag di koper kita. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan jika kita hanya mengambil barang milik kita saja.
Jika barang bawaan kita banyak, di area pengambilan bagasi ini juga biasanya terdapat troli yang bisa kita pakai secara gratis. Jika butuh bantuan, maka kita juga bisa menyewa jasa porter untuk membawakan barang-barang kita.
Setelah mengambil bagasi, untuk penerbangan internasional kita akan melewati security check dan bea cukai terlebih dahulu. Namun untuk penerbangan domestik kita bisa langsung keluar setelah mengambil bagasi ini.
Di beberapa bandara, kita harus kembali melewati security check setelah mengambil bagasi. Namun ini tidak berlaku di semua bandara. Dari pengalaman saya, beberapa bandara di Indonesia dan Malaysia termasuk yang masih menggunakan sistem ini.
Di area security check ini kita tidak perlu melepas jaket, jam tangan, dan semacamnya. Di sini kita hanya tinggal memasukan koper dan barang-barang dari bagasi tercatat saja ke scanner.
Jika kita membawa barang yang perlu dilaporkan dari luar negeri, maka kita harus melaporkannya di bea cukai ini. Jika barang yang kita bawa termasuk ke dalam objek pajak, maka kita juga bisa membayarkan pajaknya di bea cukai ini.
Ketentuan mengenai barang yang harus dilaporkan ke bea cukai ini berbeda di setiap negaranya. maka dari itu, silakan baca peraturan bea cukai dari negara tujuan kita sebelum kita terbang ke sana agar kita bisa mengikuti peraturannya.
Di Indonesia sendiri, salah satu barang yang harus melewati bea cukai adalah handphone yang dibeli dari luar negeri. Kita harus mendaftarkan IMEI dan membayar pajaknya di bea cukai agar bisa digunakan di Indonesia. Jika tidak, maka handphone tersebut tidak ada mendapatkan sinyal.
Untuk melewati bea cukai di semua bandara di Indonesia, kita diharuskan untuk mengisi form ECD bea cukai secara online. Setelah mengisinya, kita akan mendapatkan QR Code yang harus dipindai saat melewati petugas bea cukai.
Jika sudah melewati semuanya, maka kita bisa keluar dari dalam terminal bandara. Selamat! kini kamu sudah resmi menaiki pesawat untuk pertama kalinya. Sangat seru bukan? Pastinya pengalaman pertama ini tidak akan pernah terlupakan.
Nah itulah langkah-langkah naik pesawat terbang yang bisa saya bagikan di artikel ini. Semoga artikel ini bisa membantu teman-teman yang ingin naik pesawat untuk pertama kalinya. Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk menanyakannya di kolom komentar ya.