Tidak seperti liburan-liburan sebelumnya, liburan ke Jepang kali ini kami memutuskan untuk "backpackeran". Alasannya sederhana saja, karena backpacker sangat cocok dengan gaya travelling kami kali ini yang ingin eksplor berbagai kota dan tempat wisata di Jepang.
Kami berpikir kayanya akan repot kalau harus geret-geret koper setiap kali harus pindah kota. Nah, karena masalah pindah-pindah kota tersebut, ada kalanya kami harus menitipkan backpack dan barang lain sesampainya di kota tujuan.
Untungnya di Jepang ada fasilitas loker penyimpanan yang tersebar di setiap stasiun kereta. Fasilitas tersebut sangat bermanfaat dan efisien untuk para turis kaya kami biar gak cape dengan barang bawaan.
Di artikel ini, saya ingin berbagi informasi tentang cara menggunakan loker penyimpanan di stasiun kereta di Jepang. Simak sampai akhir ya!
Pertama-tama, kita harus mencari tempat loker penyimpanan tersebut. Biasanya, loker ini bisa ditemukan di area publik seperti di stasiun kereta atau tempat-tempat yang berpotensi banyak orang (atau turis) bepergian.
Nah, lokasi loker ini beragam, mulai dari dekat peron kereta, ruang tunggu, hingga pintu masuk atau keluar stasiun. Cari tanda atau simbol khas loker, biasanya berbentuk kotak dan kunci, untuk membantu kita menemukannya.
Sebagai contoh, ketika saya dan suami sampai di Nara Station, kami 'kehabisan' loker di area-area yang mudah ditemui di stasiun tersebut. Akhirnya, kami mencari lagi tempat lokernya dengan melihat signboard di stasiun. Ternyata kami menemukan tempat loker yang cukup jauh, yaitu di lantai B1 stasiun.
Jadi memang letaknya menyebar. Tipsnya jangan mudah menyerah aja sih, hahaha. Kalau kalian menemukan loker yang sudah penuh, coba dilihat lagi signboard di stasiunnya barangkali masih ada tempat loker yang masih tersedia di sana.
Oh iya, mungkin ada yang wondering gimana caranya kita tau kalau loker penyimpanan itu masih kosong lalu bisa digunakan? Jawabannya adalah cari loker yang masih ada kuncinya. Kalau loker tersebut sudah tidak ada kuncinya ya berarti sudah ada pemiliknya.
Setelah menemukan lokernya, langkah berikutnya adalah memasukkan tas atau barang yang ingin disimpan. Di Jepang, loker disediakan dalam berbagai ukuran, mulai dari yang cukup untuk menyimpan tas biasa hingga yang cukup besar untuk koper atau backpack.
Jadi pilih loker yang paling sesuai dengan ukuran dan kebutuhan saja ya. Jika sudah, buka pintu loker dan pastikan bahwa barangnya bisa masuk lalu tata dengan rapi agar tidak merusak loker.
Setelah barang masuk dengan aman di dalam loker, saatnya mengunci loker. Seluruh loker penyimpanan di Jepang itu beroperasi dengan sistem koin. Jadi kita harus memasukkan jumlah koin yang sesuai dengan tarif yang tertera pada petunjuk penggunaan loker.
Berhubung saya dan suami pakai backpack dengan ukuran masing-masing 40 liter, maka kami butuh loker yang ukurannya besar. Biaya untuk loker ukuran besar itu sebesar 700 Yen (sekitar 75 ribu). Kalau yang ukurannya kecil itu sekitar 400-500 Yen.
Pastikan kalian memiliki cukup koin untuk ini. Kalau lagi gak ada koin, tidak usah khawatir karena di sekitar area loker ada mesin penukaran uang dari uang kertas ke uang koin. Kami sudah pernah menuliskan tutorialnya, lho. Jangan lupa cek ya!
Selain itu, pastikan barang-barang yang disimpan di loker adalah yang TIDAK dibutuhkan untuk dibawa-bawa. Kenapa? Karena setelah loker dibayar dan dikunci, kita harus membayar lagi untuk membuka dan menguncinya kembali.
Hal ini terjadi sama saya dan suami, ketika kami sudah mengunci lokernya, kami lupa mengambil tripod dan air minum. Karena kami gak mau ngeluarin uang lagi, jadi kami gak ambil tripod-nya, hahaha pelit! Makanya kalian jangan sampai ada yang kelupaan ya.
Langkah berikutnya adalah mengunci loker. Setelah memasukkan koin, putar kunci atau kenop loker (tergantung tipenya) hingga terkunci dengan benar. Pastikan bahwa loker sudah terkunci dengan aman sebelum kalian meninggalkannya.
Terakhir, simpan kunci loker dengan baik. Jangan sampai hilang, karena jika terjadi, teman-teman mungkin akan kesulitan atau bahkan tidak bisa membuka loker lagi.
Jika kalian ingin mengambil barang-barang di lokernya lagi, tinggal cari saja loker yang nomornya sesuai dengan nomor yang tertera di kunci. Buka kunci loker seperti biasa, lalu ambil saja barang-barangnya.
Nah, itulah cara menggunakan loker penyimpanan di stasiun Jepang. Semoga artikel ini bermanfaat ya. Jika ada pertanyaan, silakan tinggalkan saja di kolom komentar ya!
Mbak mau tanya, lokernya di sewa perjam atau perhari ?
Halo Kak Danny,
kebanyakan loker di Jepang harga sewanya perhari, biasanya direset setiap jam 12 malam. Jadi kalo udah lewat jam 12 malam dianggap sudah 1 hari.