Sebelum saya dan suami pergi ke Jepang, kami sudah mempersiapkan diri untuk membawa uang tunai yang kira-kira cukup untuk 12 hari. Meskipun di jaman sekarang beberapa transaksi bisa dilakukan secara cashless, tetap saja kami harus memiliki uang cash yang cukup.
Kami sudah menghitung berapa jumlah uang tunai yang harus dibawa dan cukup untuk membayar biaya hotel, transportasi, makan, dan beli oleh-oleh. Namun, di hari ke 10 uang kami sudah menipis hahaha.
Jadi, saat kami sedang di kota Nagoya, kami memutuskan untuk mengambil uang Yen di ATM yang ada di Nagoya Station.
Saya akan membagikan tutorial mengambil uang dari ATM di Jepang. Caranya sama saja seperti mengambil uang di ATM Indonesia kok. Ini dia langkah-langkahnya:
Hal pertama yang harus dilakukan tentunya menemukan ATM terdekat. Di Jepang tidak susah untuk menemukan ATM. Teman-teman bisa menemukannya di tempat-tempat seperti stasiun, bandara, pusat perbelanjaan, dan juga minimarket.
Bank yang paling sering saya temukan adalah Seven Bank. Yap, logo bank ini memang logo yang diambil dari minimarket 7 Eleven. Langkah-langkah mengambil uangnya sama seperti biasanya kok.
Namun, berhubung saya menemukannya ATM seven bank, saya akan memberikan tutorialnya dengan menggunakan ATM dari Seven bank.
Proses selanjutnya adalah masukkan kartu ATM dan tunggu hingga proses reading card selesai. Jika sudah, pilih bahasa yang tertera pada layar. Saya sendiri pilih bahasa Inggris karena jujur waktu itu saya gak nyadar kalau ada pilihan bahasa Indonesia.
Saya gak tau apakah di ATM yang lain ada pilihan bahasa Indonesia juga atau tidak. Namun, ATM dari Seven Bank bisa jadi pilihan teman-teman jika kurang nyaman pakai bahasa lain!
Nah, setelah memilih bahasa, lanjut pilih jenis transaksi dan dari mana sumber dana yang mau kalian ambil. Berhubung saya mau ngambil uang, jadi saya pilih withdrawal (penarikan uang) yang sumbernya berasal dari saving (tabungan).
Saya kurang familiar jika teman-teman mau narik uang yang sumbernya dari cek atau kredit. Jadi bisa disesuaikan saja dengan kebutuhan masing-masing ya!
Berbeda dengan kebanyakan ATM di Indonesia yang meminta pengguna memasukkan pin setelah insert kartu, ATM di sini minta PIN-nya belakangan.
Jadi setelah menentukan jenis transaksi dan sumber dananya, barulah pengguna bisa memasukkan PIN. Masukkan nomor PIN seperti biasa, lalu klik "Confirm" untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Langkah selanjutnya gak kalah penting, nih, yaitu memilih berapa uang yang mau ditarik. Lagi-lagi ATM di sini menarik karena kami dikasih pilihan untuk narik uang dengan pecahan 1000 yen (sekitar 105 ribu).
Saya dan suami hanya mau narik 10.000 yen aja dan kami memilih pecahan 1000 yen biar gak usah ngerecehin. Yay! Setelah itu jangan lupa klik "Confirm" lagi ya.
Ketika kita menggunakan kartu debit atau kredit di ATM di luar negeri, kita akan mendapat opsi untuk menyelesaikan transaksi dalam mata uang lokal negara tersebut atau mata uang asal kartu kita (dalam hal ini berarti Yen dan Rupiah ya). Hal ini biasa disebut sebagai dynamic currency conversion (DCC).
Sebagai contoh, jika kita memilih untuk menyelesaikan transaksi dalam Yen, maka pihak bank di Indonesia (dalam kasus saya bank BCA) akan mengkonversi jumlah tersebut ke Rupiah menggunakan kurs yang berlaku saat itu. Biasanya, ada biaya admin tambahan untuk konversi mata uang ini.
Namun, jika kita memilih untuk menyelesaikan transaksi dalam Rupiah, ATM atau bank lokal di Jepang yang menawarkan layanan dynamic currency conversion (DCC) akan mengkonversi jumlah tersebut dari Yen ke Rupiah menggunakan kurs mereka sendiri.
Jadi ya terserah pihak Seven Bank mau mengkonversi jumlah 10.000 yen yang saya ambil tuh jadi berapa rupiah. Sedangkan kalau kita memilih pakai Yen, jumlah konversinya bisa aja lebih mahal atau lebih murah (karena tergantung kurs waktu itu).
Dalam banyak kasus, lebih baik untuk memilih penyelesaian dalam mata uang lokal (dalam contoh ini, Yen) untuk menghindari biaya tambahan dan kurs konversi yang kurang menguntungkan yang dikenakan oleh bank atau ATM luar negeri.
Tapi lagi-lagi, tiap bank itu punya ketentuan yang beda-beda. Jadi silakan pilih mau menyelesaikan transaksi pakai kurs yang mana yang sesuai dengan pilihan masing-masing hehe. Saya memilih menggunakan kurs Rupiah plus biaya admin 25 ribu rupiah untuk proses penarikannya.
Sudah pilih mau kurs yang mana? Kalau sudah, tinggal klik saja di tombol bagian Rupiah atau Yen, maka transaksi sudah selesai! Teman-teman bisa langsung mengambil uang, kartu, dan struknya. Gimana? Mudah kan?
Jadi itu dia tutorial mengambil uang di ATM yang ada di Jepang. Saya harap ini bermanfaat. Oh iya! Syfaganjarstory juga sudah pernah menulis artikel tentang penarikan uang di ATM di Singapura, teman-teman bisa cek di bawah ini ya. Sampai bertemu di artikel selanjutnya!