Bakso merupakan salah satu kuliner wajib khas Bandung yang telah lama menjadi favorit di kalangan masyarakat pecinta kuliner.
Sebagai ikon kuliner di kota tersebut, bakso Bandung terkenal dengan tekstur kenyal dan cita rasa yang lezat dan berbeda dengan bakso di kota lain, membuatnya selalu dinanti oleh para penikmat kuliner baik lokal maupun internasional.
Kedai bakso di Bandung tak hanya menghadirkan hidangan bakso tradisional, tetapi juga menciptakan variasi dan inovasi dalam penyajiannya, menjadikannya semakin menarik dan memikat banyak peminat. Salah satunya adalah tempat makan bakso yang saya akan ulas hari ini. Simak sampai akhir ya!
Nama tempatnya adalah Baso Mantep Gunung Giri. Saya yakin baik orang Bandung sudah sangat familiar sama tempat makan bakso yang satu ini. Bakso ini juga terkenal dengan nama "bakso belakang BIP" karena dulu gerobak basonya berjualan di belakang mall Bandung Indah Plaza (BIP).
Namun, seiring berjalannya waktu, penggemar bakso mantep gunung giri semakin banyak sampai akhirnya mereka pindah tempat ke Jalan Aceh No.22A, Bandung yang tempatnya lebih memadai.
Lokasinya sangat strategis karena berdekatan dengan sejumlah pusat perbelanjaan dan tempat yang menjadi ikon kota Bandung, sebut saja Bandung Electronic Center (BEC), Bandung Indah Plaza (BIP), dan Masjid Al-Ukhuwah. Nah, masjid tersebut bisa menjadi patokan karena posisi warung baksonya ini hanya beberapa meter saja dari masjid.
Area parkir di tempat bakso ini bisa dibilang sangat terbatas, hanya cukup untuk satu atau dua mobil saja. Selebihnya bisa digunakan untuk parkir motor. Baso Mantep Gunung Giri selalu ramai dari jam buka hingga malam hari, jadi siap-siap saja kalau susah cari tempat parkir. Belum lagi di daerah jalan sini memang dasarnya sudah ramai.
Di sekitaran warung bakso ini juga banyak sekali yang berjualan, dari mulai cilok, cimol, jus buah, sampai kue ape family yang sering kita temukan di hampir setiap tempat makan yang rame.
Suasana di tempat ini tidak pernah sepi. Ketika saya dan suami ke sana, kami pun sempat kesulitan untuk dapat tempat duduk. Akhirnya kami pun bergabung dengan sekelompok ibu-ibu yang lagi makan juga. Makasih ya buibu hehehe...
Jika teman-teman ke sini jangan heran ya kalau harus duduk satu meja dan kursi sama pelanggan lain. Karena memang konsep meja dan kursinya itu menggunakan kayu jati yang panjang dan lebar.
Hal tersebut dimaksudkan agar seluruh pengunjung yang datang bisa dapat tempat. Jadi di sini tidak ada meja atau kursi yang ukurannya hanya untuk dua atau tiga orang, misalnya. Waktu itu saya ke sana sekitar jam 11 siang dan sudah banyak yang datang untuk makan baso di sini. Padahal kan belum masuk jam makan siang ya sebenarnya...
Saya tidak memiliki tips khusus kalau kalian mau ke sini. Barangkali teman-teman bisa ke sini saat dekat-dekat mau makan siang (biar baksonya masih banyak) dan hindari ke sini saat sore menuju malam karena biasanya baksonya tinggal yang sisa-sisa saja.
Menu bakso yang ada di Baso Mantep Gunung Giri terdiri dari bakso cincang, tahu goreng, tetelan, mie, bihun, dan sayuran. Ini dia menu-menu yang tersedia:
Sementara menu pendampingnya ada tetelan yang terdiri potongan daging sapi, lemak, dan urat. Oh iya, ada satu hal unik di sini, yaitu tidak ada kerupuk! Mungkin untuk sebagian orang yang merasa hampa kalau makan gak ada kerupuk (kaya Ayah saya), hal ini bisa mengecewakan hahaha.
Tapi tenang saja, Baso Mantep Gunung Giri sudah sangat bestie sama Kacang Atom Garuda. Di dindingnya saja terpampang bacaan "tidak ada kerupuk, diganti oleh sukro". Sukro yang dimaksud adalah kacang atom. Karena itu juga pengunjung bisa melihat kacang atom yang jumlahnya karungan!
Untuk minumannya, Bakso Gunung Giri menyediakan air mineral dan aneka minuman manis dan teh dalam kemasan botol kaca dan botol plastik. Pengunjung bisa mengambilnya sendiri di kulkas-kulkas yang tersedia.
Salah satu keunggulan tempat bakso ini adalah penyajiannya yang cepat. Tim yang melayani di gerobaknya ada tiga orang dan masing-masing memiliki peran untuk menyajikan bakso dan mengantarkannya ke meja pemesan.
Di dalam gerobaknya sudah tersedia banyak mangkok berisi mie/bihun dan sayurnya. Penjualnya hanya perlu menambahkan bakso, kuah, dan tetelan (jika si pemesan request bakso campur) lalu bakso siap disajikan. Dengan begitu tentu prosesnya akan lebih cepat. Cara yang smart banget nih.
Selain itu, mereka juga punya lift khusus untuk mengantarkan makanan dari atas ke bawah! Jadi gak ada tuh ceritanya kalau makanan kita bakal lama disajikannya.
Saya dan suami sepakat untuk pesan Bakso Campur supaya isiannya lengkap. Suami pilih pakai mie kuning dan saya pakai bihun. Dalam satu mangkok terdapat bakso cincang berukuran sedang 2 buah, berukuran kecil 3 buah, tahu goreng 1 buah, serta tetelan yang banyak banget alias gak pelit!
Ketika kuah dan baksonya masuk ke mulut tuh rasanya...priceless. Baksonya lembut dan empuk jadi bisa gigit tanpa effort. Kuah kaldunya gurih, ada minyak dari dagingnya, terus ditambahin tetelan. Perfect! Bakso campur ini dibanderol dengan harga 30 ribu rupiah satu mangkoknya.
Ups, masih ada yang kurang, saya tambahin sambal dan satu bungkus kacang atom di atasnya biar makin mantep! Sesuai nih sama nama tempatnya, Baso Mantep Gunung Giri. Menurut saya sih gak heran kalau bakso gunung giri selalu masuk ke daftar bakso yang wajib dicoba kalau di Bandung.
Rasanya memang enak dan autentik, kerasa banget kalau makanan kaya gini tuh dibikinnya gak asal-asalan. Berusaha untuk konsisten sama rasa makanan itu susah, lho, tapi bakso ini tetap konsisten sama cita rasanya dari dulu.
Kalau sudah makan jangan lupa bayar ya! Kasir bakso gunung giri tidak mencatat pesanan pelanggannya, lho. Jadi pastikan jujur pada saat membayar ya, sebutkan kita pesan bakso yang mana, minumannya apa saja dan jumlahnya berapa. Setelah itu kasir akan memberikan totalannya.
Nah, itu dia cerita jalan-jalan dan kuliner kami di salah satu tempat makan bakso yang enak dan selalu ramai dari awal buka. Ada yang sudah pernah coba?