Syfa & Ganjar

Yuk! Cobain Sensasi Makan Tanpa Piring di Alas Daun Bandung

Ditulis oleh Syfa

Buat saya, mencari resto yang ramah keluarga itu bisa sedikit tricky karena selain harus mencari yang makanannya enak, tempatnya juga harus nyaman. Apalagi kalau bawa orang tua, saya dan suami harus selektif karena orang tua kami gak suka makanan yang aneh-aneh hehe...

Orang tua kami seringnya request pengen makan masakan Sunda kalau pergi-pergian bareng. Soalnya ya kalau makanan western pasti kurang suka. Saya dan suami kepikiran lah sama satu restoran Sunda yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya, yaitu Alas Daun.

Dengan berbekal bismillahirrahmanirrahim, kami akhirnya memutuskan untuk makan di resto yang satu ini. Yuk simak sampai akhir biar tau tempat dan makanannya kaya apa!

Lokasi dan Jam Buka

Alas Daun

Rumah makan Alas Daun ini ada di Jalan Citarum No. 34, Bandung. Posisinya ini ada di seberang HDL Seafood Cilaki 293. Alas Daun ini berada di pusat kota, jadi sangat mudah sekali dijangkau. Untuk yang sudah familiar sama Bandung, restoran ini berada di kawasan Pusdai.

Area parkir di resto ini jujur saja gak terlalu besar. Meskipun area di dalamnya besar dan luas, tetapi tempat parkirnya tidak cukup memadai soalnya langsung menghadap ke jalan. Di beberapa waktu, resto ini bisa penuh dan konsumen terpaksa harus cari parkir yang mungkin agak jauh. Oh iya, Alas Daun buka dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam ya.

Suasana

area depan Alas Daun
suasana area dalam

Jika dilihat dari depan, nuansa restoran ini betul-betul menunjukkan image dari nama restonya itu sendiri. Di depan restonya ini ada banyak pohon pisang yang menjulang tinggi serta daun-daunnya yang tumbuh dengan mekar dan sempurna. Rumah makannya pun menggunakan daun pisang sebagai logonya. Gak heran ya kalau namanya Alas Daun.

Ada lagi satu hal yang unik. Seluruh pengunjung yang makan di sini tidak dikasih piring sebagai alas makannya. Tapi pake daun pisang! Setiap meja akan diberikan daun pisang yang jumlahnya sesuai dengan jumlah orang yang makan. Itulah kenapa slogan rumah makan ini adalah "sensasi makan tanpa piring."

Suasana resto Alam Sunda ini tidak seperti resto sunda yang biasa ditemui, yang biasanya ada gemercik air atau lagu-lagu sunda seperti di pedesaan. Selain itu, bangunannya ini standar resto biasa saja, tapi cukup well-maintained, bersih, dan area makannya besar banget!

Secara keseluruhan, tipe tempatnya ini semi outdoor karena tempat di mana konsumen duduk itu gak full tertutup soalnya di beberapa area makan memang dibuat terbuka. Konsepnya AC manual gitu lah. Bagus jadi gak kerasa panas.

Resto ini bisa dibilang besar karena area makannya itu dibagi beberapa bagian--luar, dalam, sampai yang mirip VIP gitu karena ada di ruangan tersendiri. Cocok deh buat yang ke sininya banyakan. Konsumen yang datang ke sini itu biasanya didominasi oleh keluarga atau teman-teman kantoran.

Cara Pesan dan Sistem Pembayaran

area masak dan prasmanan
area prasmanan

Nah, sekarang kita bahas cara pesan dan sistem pembayarannya, yuk! Saya akan bahas dari awal ketika kami datang ya. Jadi ketika saya dan keluarga datang, saya bilang ke salah satu staff kalau saya butuh meja dan kursi untuk sepuluh orang. Tidak butuh waktu lama, kami dapat tempat duduk. Saya kira waktu itu harus waiting list atau apa, ternyata engga.

Setelah itu, pegawainya bilang kalau kami semua boleh langsung pesan saja ke area prasmanan. Saya waktu itu sempat berpikir "wah enak nih konsepnya prasmanan, bisa ambil makanannya sendiri!". Eh ternyata engga! Kami ke sana hanya disuruh nunjuk dan bilang mau pesan apa soalnya satu konsumen (dan rombongannya) dilayani oleh satu orang.

Jujur waktu itu saya dan suami kebingungan soalnya yang mau makan bukan hanya satu orang, tapi sepuluh. Jadi sebisa mungkin kami berdua juga harus menyampaikan pesanan-pesanan keluarga biar gak ada yang terlewat. Belum lagi di belakang keluarga kami pun masih banyak yang antri.

Setelah kami dilayani, pegawai tersebut akan memberikan kertas berisi orderan konsumen ke bagian kasir. Lalu nanti kasir akan mengonfirmasi ulang apa saja yang dipesan. Dan konsumen bisa langsung bayar setelah dikasih totalannya.

area kasir
area kasir

Menurut saya dan suami, sistem kaya gini gak efektif sama sekali. Kami berdua mengira ketika diarahkan ke prasmanan itu bisa ambil sendiri-sendiri, ternyata engga.

Padahal kalau di tempat prasmanan bakal diambilin juga, kenapa konsumen gak dibiarkan pesan dari meja saja? Toh ujung-ujungnya makanannya dianterin lagi ke meja kami.

Padahal sistemnya bisa lebih efektif kalau konsumen diberikan satu kertas berisi menu-menunya supaya bisa lebih jelas nasi yang dipesan berapa, ayamnya berapa, tumisnya apa saja, dll. Supaya antrian di prasmanan pun gak berkerumun dan baik pegawai ataupun konsumennya sama-sama gak kebingungan.

Yang terjadi di keluarga kami kemarin adalah beberapa menu yang dipesan ada yang gak datang sampai kami selesai makan, padahal sudah dibayar. Lalu beberapa menu yang dipesan jumlahnya tidak sama. Misalnya tahu yang dipesan hanya dua, tapi yang datang empat. Sebaliknya, ayam goreng yang dipesan ada tiga, tapi yang datang hanya dua.

Jadi saya dan suami harus bulak-balik ke kasir untuk pesan/konfirmasi ulang. Mungkin ini bisa jadi perhatian juga buat temen-temen yang mau ke sini. Sebisa mungkin harus jelas mau pesan apa dan berapa, lalu konfirmasi terus menerus ketika akan bayar untuk mengantisipasi hal-hal di atas.

Menu Makanan dan Minuman

menu ayam
pilihan prasmanan
dipilih-dipilih

Berhubung Alas Daun ini restoran Sunda, jadi makanan-makanan yang ditawarkan pun menu khas Sunda. Makanannya ada aneka ayam, ikan, gepuk, asin, tahu, tempe, dan lain-lain.

Untuk yang mau memesan menu seperti udang tusuk, telor puyuh, dan sosis, itu harus digoreng/bakar terlebih dulu. Jadi kalau sudah selesai memesan tinggal tunggu makanannya datang ke meja.

Selain menu-menu di atas, Alas Daun juga menyediakan menu minuman yang banyak banget jenisnya! Dari mulai es tradisional, jus, milkshake, minuman panas, hingga kopi.

Menurut saya ini pas banget deh buat yang datengnya rame-rame soalnya jenis makanan dan minumannya juga banyak. Preferensi konsumen yang akan makan tentunya juga gak akan dibatasi.

menu minuman

Menu yang Kami Pesan

Berhubung kami ke sininya rombongan, jadilah makanan yang dipesan pun banyak. Ini dia makanan dan minuman yang dibeli:

1. Ayam Cabe Ijo

Ayam Cabe Ijo

Ayam Cabe Ijo ini pesanan saya dan suami. Saya pribadi suka ayamnya soalnya sebelum dikasih bumbu ayamnya digoreng dulu. Jadi pas dimakan gak berasa masih mentah. Bumbunya ini standar cabe ijo aja, mungkin teman-teman juga sudah familiar.

Bumbunya ini gak pedas, jadi masih sangat bisa dinikmati tanpa ngerasa kepedesan. Bumbunya secara keseluruhan enak, gurih, dan gak ada bau mentah--langu kalau kata orang Sunda. Buat teman-teman yang suka ayam goreng, tapi bosan kalau terasa gitu-gitu aja, bisa cobain si Ayam Cabe Ijo ini!

2. Gurame Bakar

Gurame bakar
Gurame bakar

Impresi pertama saat gurame bakarnya diantar ke meja adalah ukurannya gede! Ikannya sendiri dibakar sangat matang, teksturnya juga lembut, dan gak bau tanah. Saya dan suami kurang suka sama ikan yang masih bau tanah gitu soalnya ketauan belum mateng. Tapi yang ini engga. Semuanya mateng sempurna.

Kalau dari segi rasa dan bumbu, sepertinya ini selera masing-masing ya, saya rasa ini terlalu manis. Jadi keseluruhan rasanya ini didominasi oleh rasa manis, mungkin terlalu banyak kecap kali ya? Tapi Ayah saya suka dan sangat menikmati. Beliau makan ini sampai habis.

3. Aneka Tumis dan Sayur

aneka sayur dan tumisan
aneka tumis dan sayur

Aneka tumis dan sayur ini bisa dipesan di etalase dekat kasir, jadi para konsumen bisa langsung pesan dan bayar. Pilihannya cukup beragam dan menarik. Kami pesan tumis jamur, bunga pepaya, leunca, krecek, dan jengkol.

Semua rasa tumisannya ini enak dan hampir semuanya ini masuk kategori masakan rumahan, jadi berasa makan di rumah sendiri. Favorit saya tentunya sayur krecek. Tekstur makanannya lembut, bumbunya meresap, dan rasa pedesnya pas. Sayur krecek ini jadi salah satu rekomendasi dari saya.

4. Sempol Ayam

sempol ayam

Sempol Ayam ini sebenarnya masuk kategori cemilan, jadi tempat pemesanannya berbeda dengan masakan-masakan di atas. Di area makan dalam, ada empat booth khusus pemesanan cemilan seperti sempol ayam, tahu gejrot, cilok, cireng rujak, dan colenak.

5. Aneka Sambal dan Lalapan

aneka sambal dan lalapan
sambal mangga

Nah ini dia best part-nya! Sambal di Alas Daun ini ada banyak macamnya--terasi, bawang, mangga, dan dadak. Semua sambalnya enak dan super pedes! Saya pribadi suka banget sama sambal terasinya.

Kalau Ibu saya suka banget sama sambal mangganya soalnya seger banget. Saya saranin teman-teman untuk cobain semua sambel yang ada di sini biar lebih afdol.

6. Es Doger

Es Doger
Es Doger

Untuk minumannya yang pertama kami memesan es doger. Dalam satu porsi es doger ini berisi potongan roti tawar, peuyeum, ketan hitam, kelapa, dan pacar cina. Satu porsinya ini menggunakan gelas yang cukup besar sehingga bisa mengenyangkan.

Untuk rasanya sendiri cukup enak. Manisnya pas tidak terlalu kemanisan. Peuyeum yang digunakannya juga manis sehingga tidak merusak rasanya. Overall, es dogernya ini layak untuk dicoba.

7. Es Goyobod

Es Goyobod
Es Goyobod

Es Goyobod adalah dessert yang terkenal juga di Jawa Barat. Es yang berkuah santan ini isinya ada potongan kelapa, nangka, pacar cina, dan alpukat. Menurut saya es goyobod di Alas Daun ini gak mengecewakan.

Rasanya enak dan manisnya pas! Suka banget soalnya gak kemanisan. Tapi menurut saya es batunya sedikit banget hahaha, ini sih selera aja ya soalnya saya suka minuman dingin.

Itu dia sesi makan-makan saya dan keluarga di Alas Daun. Secara keseluruhan, makanan-makanan di sini enak dan recommended, tapi jujur saya dan suami kurang suka sama sistem pemesanannya. Gak kebayang kalau misalnya resto ini lagi penuh banget, udah pasti harus antri dan makanan yang dipesan pasti banyak salahnya.

Jadi, worth it atau engga, nih? Jawaban saya tergantung. Teman-teman oke gak dengan sistem pemesanan dan pembayarannya? Kalau oke, resto ini recommended. Tapi kalau dirasa teman-teman masih punya resto andalan keluarga yang lain, ya silakan saja. Ini sih kembali ke preferensi masing-masing. Sampai ketemu di artikel jalan-jalan selanjutnya ya!

Kategori:
Jika kamu ingin bertanya mengenai tempat yang pernah kami kunjungi, silakan tanyakan kepada kami di kolom komentar atau di Instagram @syfaganjarstory. Kami akan dengan senang hati menjawabnya ~
Alas Daun
Alamat:
Jl. Citarum No. 34, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Google Maps
Jam Buka
10:00 - 22:00
Jenis Makanan
: Makanan khas Sunda dan aneka sambal
Media Sosial
Nomor Telepon
: 022-7231101
Google Maps:
Jam Buka:
10:00 - 22:00
Jenis Makanan:
Makanan khas Sunda dan aneka sambal
Media Sosial:
Nomor Telepon:
022-7231101
Makanan
Makanannya enak, variatif, konsep makan pakai daun pisang
Tempat
Tempatnya besar dan luas, kursi dan meja banyak, tapi sistem pemesanannya kurang bagus dan tidak efisien
Harga
Harga makanan di sini terbilang mahal. Bawa uang 50 - 100 ribu seharusnya cukup untuk satu orang.
Rating Syfa & Ganjar
4
CERITA TERKAIT
TENTANG SYFA & GANJAR
Kami adalah pasangan suami istri yang sangat menyukai travelling dan kuliner. Di blog ini kami akan berbagi cerita mengenai perjalanan kami ketika mengunjungi berbagai tempat wisata serta mencicipi kelezatan dari berbagai jenis kuliner.

Selengkapnya tentang Syfa & Ganjar →
KOMENTAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Syfa & Ganjar
cross