Es Goyobod adalah minuman yang berisi potongan agar-agar tepung sagu, roti tawar, pacar cina, alpukat, dan serutan daging kelapa. Berbagai isian tersebut kemudian dipadukan dengan es serut, santan, dan sirup yang terbuat dari gula aren.
Potongan agar-agar tepung sagu yang digunakan sebagai isiannya inilah yang sering disebut sebagai "goyobod"-nya. Potongan agar-agar tepung sagu ini juga menjadi ciri khas sekaligus pembeda antara es goyobod dengan es lainnya.
Tidak ada catatan sejarah resmi yang menyebutkan kenapa minuman ini disebut es goyobod. Ada yang mengatakan jika "goyobod" merupakan Bahasa Belanda yang artinya "basah kuyup". Namun setelah kami telusuri di kamus Bahasa Belanda, kami tidak menemukan kata tersebut.
Di dalam KBBI juga disebutkan jika goyobod adalah "campuran hunkue dan santan encer yang direbus dan didiamkan hingga mengeras, merupakan bahan utama minuman es goyobod." Artinya, goyobod ini kemungkinan bukan merupakan serapan dari bahasa asing, apalagi bentuk katanya ini terdengar 'sunda pisan'.
Berdasarkan data tersebut, kami menyimpulkan jika kata "goyobod" ini bisa jadi merupakan kata dalam Bahasa Sunda yang sudah jarang digunakan sekarang. Namun bisa juga ini merupakan kata baru yang dibuat oleh si pembuat es goyobod untuk pertama kalinya. Kalau dalam morfologi ini disebut sebagai coinage.
Ada yang bilang kalau es goyobod ini berasal dari Bandung, dan ada juga yang bilang kalau es ini berasal dari Garut. Lagi-lagi tidak ada catatan sejarah yang pasti di mana minuman ini pertama kali dibuat. Namun yang jelas, minuman ini berasal dari daerah Sunda atau Jawa Barat.
Setelah menelusuri jagat internet, kami menemukan banyak cerita unik mengenai sejarah atau asal mula dari es goyobod ini. Dari sekian banyak versinya, kami menemukan cerita yang kami rasa lebih valid dari skripsi yang ditulis oleh Riadi Rahiman.
Jadi ceritanya es goyobod ini pertama kali dibuat oleh Junaedi pada tahun 1930-an. Junaedi sendiri merupakan seorang pedagang es di Jakarta yang berasal dari Bandung. Ia berjualan di sekitar kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Es yang ia jual ini cukup unik karena diberi tambahan potongan agar-agar tepung sagu. Nah inilah akhirnya yang menjadi pembeda antara es buatannya dan es yang lainnya. Akhirnya es buatannya ini punya nama sendiri yang disebut es goyobod.
Resep es goyobod ini kemudian diturunkan ke anaknya yang bernama Aca. Aca berjualan es goyobod di Jalan Banceuy Bandung pada tahun 1940-an. Sayangnya, di tahun 1946 ia harus pindah ke Garut karena terjadi peristiwa Bandung Lautan Api di masa itu.
Di Garut, Aca juga tetap berjualan es goyobod hingga kemudian menurunkannya ke anaknya yang bernama Usep Suryana. Pada awalnya Usep berjualan es goyobod dengan cara berkeliling. Namun kemudian, Usep menemukan tempat mangkal yang strategis di kawasan Alun-Alun Garut.
Semenjak saat itu, Usep selalu berjualan di Alun-Alun Garut hingga puluhan tahun kemudian. Es Goyobod ini semakin terkenal dan banyak pedagang lain yang mengikutinya. Makanya, tidak heran jika kita bisa menemukan banyak penjual es goyobod saat berkunjung ke Garut.
Pada awalnya es goyobod hanya menggunakan goyobod, santan, dan gula aren. Bahkan penggunaan es es serut pun masih jarang. Jadi berbagai bahan tersebut hanya dicampurkan ke gelas kemudian langsung diminum dari gelas tanpa menggunakan sendok atau alat makan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, es goyobod mulai berkembang dan semakin banyak variasi isiannya. Sekarang sudah lumrah menemukan es goyobod dengan tambahan alpukat, daging kelapa, kolang-kaling, roti tawar, pacar cina, tape singkong, nangka, dan lainnya.
Bahkan ada juga es goyobod yang sudah ditambahkan dengan es krim sebagai pengganti dari es serutnya. Semua itu tentu sah-sah saja sesuai selera penjualnya meskipun lama kelamaan rasanya mungkin sudah tidak seotentik es goyobod aslinya.
Satu hal lagi yang menjadi perbedaan antara es goyobod asli dengan yang banyak beredar saat ini adalah bahan pembuatan goyobodnya. Goyobod yang asli menggunakan tepung sagu aren alias aci kawung sebagai bahan pembuatannya. Para pedagang di Garut biasanya masih memakai bahan ini.
Nah, untuk pedagang di luar Garut biasanya banyak yang menggunakan bahan lain untuk membuat goyobodnya. Ada yang menggunakan tepung hunkwe dan ada juga yang menggunakan tepung tapioka. Teksturnya mungkin mirip, tapi tetap saja berbeda dengan yang aslinya.
Jika sedang berada di Garut atau di Bandung, tidak susah menemukan penjual es goyobod. Mereka biasanya berkeliling atau mangkal di tempat-tempat yang ramai. Berbagai restoran sunda pun biasanya sudah menyediakan es goyobod ini sebagai salah satu menunya.
Namun jika ingin es goyobod yang otentik, bisa mencoba datang ke Es Goyobod Alun-Alun yang ada di Jalan Kiansantang No. 24 Garut. Sedangkan di Bandung ada juga es goyobod yang terkenal bernama Es Goyobod Kliningan yang berada di Jalan Kliningan Bandung.
