Sucat pelat boog ngamlay plofai doog waahh, Inlew yakik yakyok yakok yakok... Familiar dengan lagu itu? Ya lagu semacam itu yang bakal kamu dengar kalau datang ke salah satu restoran favorit kami. Nama restorannya adalah Thai Palace. Dari namanya pasti udah bisa menebak dong kalo ini adalah restoran Vietnam Thailand.
Saya dan istri sangat suka sekali datang ke Thai Palace. Kami pernah datang ke resto yang ada di Dago, pernah order juga resto yang ada di foodcourt Yogya Sumbersari. Tapi yang kali ini kita kunjungi adalah Thai Palace Fusion yang ada di Jalan Pajajaran Bandung.
Kenapa namanya Thai Palace Fusion bukan Thai Palace aja? Karena selain menyediakan makanan khas Thailand, di sini juga disediakan menu barat dan asia lainnya seperti steak dan pasta. Mungkin biar orang yang gak suka makanan Thailand bisa tetap ikut makan di sini sama teman-temannya kali yaa.
Thai Palace Fusion ini berada di Jalan Pajajaran no. 113. Tepatnya berada di samping taman segitiga antara Jalan Arjuna dan Jalan Pandawa. Kalau gak salah di taman itu ada monumen untuk memperingati kegiatan KTT Non-Blok yang pernah diadakan di Indonesia.
Dari depan restoran, kita bisa melihat tulisan "Thai Palace Fusion" besar dengan background warna hitam. Berbeda dengan resto yang ada di Dago, resto di Pajajaran ini tidak begitu menonjolkan kesan Thailand di bagian depannya. Mungkin untuk menonjolkan konsep fusion-nya juga kali ya.
Di bagian depannya ada tempat parkir yang gak begitu luas, tapi cukup untuk menampung beberapa kendaraan. Kalaupun penuh, kayanya kita bisa parkir di sekitar taman yang ada di depannya. Di depannya juga ada kedai kopi yang keliatannya cukup fancy dan nyaman.
Meskipun di bagian luar tidak begitu tampak kesan Thailand-nya, tapi begitu masuk semuanya langsung berubah. Di bagian dalamnya kita bisa melihat ornamen-ornamen khas Thailand di berbagai sudut dindingnya, seperti lukisan Wat Arun dan perahu kerajaan Thailand.
Di salah satu sudut juga ada tempat untuk mengambil foto dengan tulisan "Sawasdee" di belakangnya. Selama makan di sini, kita juga bakal "dihibur" dengan lagu-lagu Thailand. Meskipun gak ngerti lirik lagunya tapi ya lumayan lah biar kerasa kesan Thailand-nya.
Ruang makan di Thai Palace Fusion ini cukup luas, meskipun ya gak seluas resto yang di Dago. Salah satu yang saya suka adalah banyaknya tempat duduk bertipe semi sofa. Sebagai generasi millenial yang sudah jompo, tempat duduk ini enak banget buat meminimalisir sakit pinggang kalau duduk lama-lama.
O iya, di resto ini juga ada toilet dan musholla yang sangat terawat. Saya selalu menjadikan musholla di sebuah resto itu menjadi nilai lebih karena kita bisa makan di sini kapanpun tanpa perlu takut ketinggalan waktu sholat.
Menu yang ada di Thai Palace Fusion ini tidak jauh berbeda dengan menu yang ada di Thai Palace Dago. Untuk menu favoritnya ada tom yum dan nangrong chicken. Untuk tom yumnya sendiri ada berbagai jenis, mulai dari tom yum goong (udang), tom yum ruemit (campur), hingga tom yum talay (seafood bening).
Makanan khas Thailand lainnya yang ada di sini di antaranya adalah gai ho bai tei (ayam pandan), yam ma maung (salad mangga), pad thai, manggo sticky rice, dan aneka nasi goreng Thailand. Pokoknya banyak banget lah menu makanannya, susah pula nyebutinnya.
Nah untuk makanan fusion atau non-Thailand-nya, di sini ada aneka steak seperti sirloin, tenderloin, chicken steak, hingga salmon steak. Ada juga aneka pasta, chicken teriyaki, hingga mie rica. Jadi buat yang gak suka makanan Thailand, di sini juga banyak pilihan menu non-Thailand-nya.
Untuk minumannya, tentu saja minuman khas Thailand seperti thai tea dan thai ice coffee ada di sini. Minuman lainnya yang bisa kamu pesan di antaranya adalah aneka teh, aneka kopi, aneka mojito, dan masih banyak lagi.
O iya sebagai catatan, menu makanan di sini kebanyakan adalah menu dalam porsi besar untuk dimakan oleh 3 sampai 4 orang. Sebagai contoh, kalau kamu pesan nangrong chicken, maka kamu akan mendapatkan satu piring besar berisi potongan ayam yang cukup untuk beberapa orang. Begitu pula dengan nasi goreng, tom yum, dan menu lainnya.
Kalau kamu mau menu yang khusus untuk porsi satu orang, pilih aja menu yang sudah satu paket sama nasi. Atau kalau bingung, mending tanya dulu aja ke staff pelayan agar kamu tidak memesan menu yang salah.
Meskipun resto ini temanya adalah makanan Thailand plus non-Thailand, tapi tetap saja saya dan istri ke sini tujuannya untuk memesan makanan Thailand-nya. Nah, ini dia menu-menu yang sudah kta coba di Thai Palace Fusion ini.
Ini sih menu wajib ya. Ada yang kurang aja gitu kalau ke restoran Thailand tapi gak memesan tom yum. Kami memesan tom yum goong alias udang yang berukuran "half". Ukuran ini cukup untuk dimakan sendiri atau berdua. Kalau datang lebih dari dua orang, saya sarankan untuk memesan ukuran "whole" saja.
Kuah tom yum goong ini sangat creamy dengan warna putih kemerahan. Rasa asamnya juga pas banget, cukup kuat seperti tom yum di negara asalnya. Selain ada udang, di dalam tom yum ini juga ada jamur dan daun seledri. Enak banget pokoknya.
Pas disajikan ke meja, tom yum ini masih mendidih karena apinya juga di bawa dan belum dimatikan. Biasanya kami langsung meminta pelayan untuk mematikannya karena gak bisa mematikannya sendiri takut kuahnya cepat habis mengering.
Nama aslinya "gai pad kra phao", tapi kamu mending sebutin ayam kemangi aja deh ke pelayannya biar gak malu-maluin pas nyebutnya. Lagian saya yakin mereka juga gak hapal semua nama Thailand dari menu-menunya itu.
Nah ayam kemngi ini isinya adalah ayam yang dipotong-potong lalu ditumis dengan kemangi. Ditumisnya pasti menggunakan bumbu khas Thailand yang pastinya saya gak tahu apa itu. Yang penting mah enak pas dimakan.
Kalo ini menu dessert yang kami pesan. Tenang aja guys, gak ada nama Thailand-nya di menunya. Selain mango sticky rice, ketan durian ini juga salah satu dessert khas Thailand. Soalnya kan tahu sendiri, Thailand itu terkenal sama durian monthong-nya.
Ketan durian ini tidak menggunakan durian utuh, tapi menggunakan semacam cream durian gitu. Aroma dan rasa duriannya masih terasa, tapi tidak sekuat buah durian aslinya. Meskipun tidak memakai durian asli, tapi rasanya tetap enak kok.
Karena gak begitu terasa aroma duriannya, istri saya yang gak suka durian pun jadi ikut makan ketan durian ini. Jadi buat teman-teman yang gak suka durian, mungkin bisa coba juga ketan durian Thai Palace ini.
Nah itulah cerita kuliner kami ke Thai Palace Fusion yang ada di Jalan Pajajaran Bandung. Kalau kamu suka makanan Thailand, resto ini wajib banget dicoba karena rasanya yang autentik. Untuk harga sih gak bisa dibilang murah lah, tapi worth it banget sama rasa dan porsi makanannya.
Kalau teman-teman pembaca ada jugakah yang udah mencoba ke sini? Atau ada saran restoran Thailand lainnya yang perlu kami coba? Beri tahu di kolom komentar yuk!
