Beberapa waktu terakhir ini di Kota Baru Parahyangan alias KBP sedang ada pembangunan sebuah objek wisata baru yang berupa waterpark. Konon waterpark yang diberi nama Wahoo Waterworld ini digadang-gadang sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara. Wow, keren banget ya!
Nah saat ini ternyata salah satu area dari waterpark tersebut sudah selesai dan sudah dibuka untuk umum. Nama tempatnya adalah Tepi Danau. Sesuai dengan namanya, tempat ini berada di tepi danau dan menyajikan berbagai wahana yang bisa kita manfaatkan di atas danau tersebut.
Menurut staff di sana, sebenarnya ini bukan danau asli sih. Jadi ini tuh dulunya bekas tempat galian pasir. Nah lama kelamaan tempat ini tergenang air dan sudah tidak dipakai lagi. Akhirnya sekarang tempat ini dimanfaatkan untuk dijadikan tempat wisata.
Nah mumpung masih baru, akhirnya saya beserta istri dan keluarga juga langsung nyobain objek wisata baru ini. Ada apa aja di dalamnya? Yuk simak ulasannya di artikel ini.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Tepi Danau ini berada di area komplek Kota Baru Parahyangan. Lokasinya ada di sebelah utara IKEA. Kita tinggal masuk saja ke jalan yang ada di sebelah utara IKEA tersebut untuk menuju ke area Wahoo Waterworld dan Tepi Danau ini.
Waktu kami kesini, area Wahoo Waterworld masih dalam pembangunan. Jadi baru Tepi Danau ini saja yang sudah bisa digunakan. Meskipun dalam satu area, tapi sepertinya nanti kita harus membayar tiket yang berbeda jika ingin masuk ke kedua wahana tersebut.
Untuk tempat masuknya sendiri sepertinya akan menggunakan gerbang yang sama. Soalnya ketika kami masuk, kami langsung disambut oleh sebuah miniatur kapal yang bertuliskan Wahoo Waterworld. Jadi kayaknya nanti pengunjung waterpark juga bakal melewati area ini.
Untuk area parkirnya sendiri sangatlah luas, bisa menampung banyak kendaraan baik itu motor ataupun mobil. Ya iyalah masak calon waterpark terbesar tempat parkirnya kecil. Selain itu jalanan di KBP juga lebar-lebar sehingga pengunjung tidak usah khawatir jalannya macet atau semacamnya.
Nah setelah melewati miniatur kapal tadi, kita bakal langsung menuju ke pintu masuk sekaligus tempat pembelian tiket Tepi Danau. Harga tiket masuknya sebesar Rp 20.000 per orang. Tiket masuk untuk dewasa dan anak-anak sama saja harganya.
Tiket masuknya ini bisa ditukar dengan makanan, tiket perahu, atau item lainnya yang ada di dalam. Sebagai contoh, jika ada minuman seharga Rp 30.000 maka kita bisa membelinya dengan menukarkan tiket ini plus menambah selisihnya sebesar Rp 10.000 saja.
Tiket masuk yang bisa ditukarkan ini sebenarnya sangat menguntungkan. Soalnya di dalam kita harus membayar tiket lagi jika ingin menaiki wahananya seperti perahu naga atau sepeda air. Jadi lumayan lah dibanding tiket yang cuma bisa ditukar souvenir atau minuman.
Tepi Danau sendiri buka dari mulai dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Saya meyarankan untuk datang di pagi atau sore hari agar tidak panas. Soalnya biarpun di KBP ini masih sangat asri, tapi tetap saja pas siang hari mah panasnya minta ampun.
Saat masuk ke area Tepi Danau, kita akan langsung disuguhi dengan sebuah taman yang cukup indah. Di sana ada dekorasi berupa papan penunjuk arah ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Area ini sangat instagrammable karena di latarnya ada waterpark dan bangunan yang berwarna warni.
Di sepanjang pinggir danaunya juga sudah disediakan tempat duduk yang cukup nyaman. Area tempat duduk ini juga ada atapnya jadi gak bakal panas kalau siang hari. Area ini cocok banget buat istirahat sambil melihat pengunjung yang sedang beraktivitas di tengah danau.
Meskipun sudah dibuka untuk umum, tapi sebenarnya ada beberapa area yang masih dalam proses finishing sehingga belum bisa digunakan. Beberapa di antaranya adalah barisan bangunan yang sepertinya akan digunakan sebagai toko oleh-oleh atau tenant lainnya.
Namun biarpun begitu, area yang sudah dibuka juga cukup menarik kok untuk dikunjungi dan dicoba. Nah berikut adalah beberapa area atau wahana yang sudah bisa dikunjungi di Tepi Danau ini.
Untuk naik ke perahu naga ini harga tiketnya adalah Rp 30.000 per orang. Loket tiketnya bergabung dengan tempat pembelian tiket wahana yang lainnya. Setelah membeli tiket kita bisa langsung naik ke perahunya jika ada perahu yang sedang tersedia.
O iya semua pengunjung yang menggunakan wahana air diwajibkan untuk menggunakan pelampung, baik itu orang dewasa ataupun anak-anak. Kami yang akan naik ke perahu naga pun otomatis harus menggunakannya juga demi keselamatan.
Satu perahu naga bisa dinaiki oleh beberapa orang sekaligus. Karena waktu ke sini kondisinya masih agak sepi, jadi kami bisa menaikinya berempat saja. Perahu naga ini diberi hiasan warna merah dan semacam lampion, mungkin agar terlihat mirip perahu naga ala Tiongkok kali ya.
Perahu ini berjalan dengan menggunakan mesin. Terdapat dua orang staff yang bertugas untuk mengendalikan perahu. Kami juga sempat meminta salah satu petugasnya untuk mengabadikan foto ketika kami berada di atas perahu tersebut.
Perahu naga ini berputar-putar di atas danau selama kurang lebih 15 menit. Selama di atas perahu kita bisa duduk ataupun berfoto-foto. Setelah selesai berputar, perahu ini akan kembali lagi ke tempat semula.
Wahana selanjutnya yang bisa kita naiki di atas danau adalah sepeda air. Untuk sepeda air ini harga tiketnya juga Rp 30.000 per orang. Tapi sepeda air ini harus dinaiki oleh 2 orang, jadi kita tidak diperbolehkan untuk menaikinya sendirian.
Nah kalau menaiki sepeda air ini kita diperbolehkan untuk mengelilingi danau selama 20 menit. Tidak usah khawatir jika terjadi sesuatu di tengah danau. Soalnya selalu ada petugas yang berpatroli untuk membantu para pengguna wahana ini.
Kalau gak mau menaiki wahana air, di sini juga ada tempat yang cocok banget buat anak-anak yaitu kandang kelinci. Untuk masuk ke tempat ini kita harus membayar tiket sebesar Rp 20.000. Harga tiketnya ini sudah termasuk dengan pakan kelincinya.
Kandang kelincinya sendiri sebenarnya tidak terlalu besar, tapi cukup kok untuk dimasuki beberapa anak sekaligus. Di dalamnya ada beberapa ekor kelinci yang berkeliaran ataupun yang bersembunyi di dalam lubang. O iya biarpun tidak memberi makan, kita pun masih tetap bisa melihat kelincinya kok dari luar.
Di depan kandang kelinci terdapat kandang binatang lainnya yaitu kambing. Tidak ada tiket khusus untuk kandang kambing ini karena memang kita tidak bisa masuk ke kandangnya. Kita cuma bisa memberi makan dari luar. Makanannya bisa kita beli di loket penjualan tiket.
Ada sekitar 10 ekor kambing yang ada di kandang ini. Kambingnya juga sehat-sehat dan bersih-bersih. hampir semua kambingnya memiliki bulu berwarna putih. Yang menarik, semua kambing yang ada di sini dipakaikan semacam popok. Mungkin agar kotorannya tidak jatuh kemana-mana.
Karena mungkin sudah terbiasa dengan manusia, semua kambing di sini akan otomatis mendekati jika ada pengunjung yang datang. Mungkin mereka berharap akan diberi makan kali yaa. Soalnya mereka kelihatan lahap banget kalau da pengunjung yang memberi makan.
Sayangnya kandang kambing ini dasarnya tidak menggunakan rumput. Jadinya kambing ini tidak bisa ngemil sambil menunggu pengunjung yang datang.
Sudah capek berkeliling, kita bisa rehat sejenak sambil makan dan minum di restoran yang bernama Baker Street. Restoran ini konsepnya semi outdoor sehingga kita bisa menikmati angin semilir saat duduk di sini. Meja dan tempat duduknya juga lumayan banyak untuk menampung pengunjung yang datang.
Pilihan makanan yang ada di sini juga cukup bervariasi, mulai dari makanan lokal, pasta, steak, hingga aneka cemilan. Di sini juga terdapat menu khusus untuk anak-anak. Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 30 ribuan. tidak bisa dibilang murah, tapi wajar lah untuk restoran di tempat wisata mah.
Sedangkan untuk minumannya di sini terdapat aneka macam kopi dan juga teh. Kalau mau minuman yang segar-segar di sini juga ada juice, smoothies, mocktails, hingga milkshake. Untuk minumannya ini juga dijual mulai dari harga Rp 20 ribuan.
Karena kami belum terlalu lapar, di Baker Street ini kami hanya memesan minuman dan cemilan saja. Untuk minumannya kami memesan chocolate milkshake, hot ginger tea, ice lemon tea, strawberry lychee tea. Sedangkan untuk cemilannya kami membeli rujak cireng.
Untuk minuman yang kami coba semuanya enak dan menyegarkan. Begitu juga dengan cirengnya yang empuk dan sambalnya yang pedas. O iya, tiket masuk ke Tepi Danau juga bisa ditukarkan dengan makanan ataupun minuman di sini.
Nah itulah cerita kunjungan kami ke objek wisata baru di Kota Baru Parahyangan ini. Meskipun waterpark-nya belum dibuka, tapi tempat ini tetap recommended untuk sekedar healing di akhir pekan, terutama untuk yang memiliki anak-anak. Apalagi harga tiketnya juga tidak terlau mahal.
Tetapi kalau mau tempat rekreasi yang lebih komplit lagi, mungkin bisa menunggu sampai Wahoo Waterpark-nya juga dibuka. kalau teman-teman pembaca sendiri bagaimana, tertarik untuk mengunjungi tempat ini?
Seneng yaa...kita bisa jd org yg duluan datang ke sini,kebayang kalo nnti, pasti ramee bangeet