Minum kopi adalah salah satu aktivitas favorit yang biasa dilakukan penumpang yang menunggu jadwal keberangkatan pesawat, termasuk istri saya. Makanya tidak heran kalau di dalam bandara selalu banyak tersedia kedai kopi, salah satunya adalah Starbucks.
Ada satu pertanyaan yang kadang terlintas di pikiran saya, apakah kita boleh membawa kopi Starbucks yang kita beli tersebut ke dalam pesawat? Soalnya, terkadang kopi yang dibeli istri saya belum habis tapi sudah harus masuk ke dalam pesawat.
Sebenarnya di dalam pesawat kita juga biasanya bisa memesan kopi, tapi kadanya kopinya kurang begitu enak kalau dibandingkan dengan kopi Starbucks. Belum lagi ya sayang aja, beli kopi Starbucks mahal-mahal tapi harus dibuang sebelum habis.
Nah buat menjawab pertanyaan tersebut, saya mencoba sedikit analisis sesuai dengan situasi di dalam bandara. Dan jawabannya adalah tergantung di mana kita membelinya. Soalnya, kedai Starbucks di bandara itu terkadang ada di area landside dan ada juga yang di area airside.
Landside adalah sebutan untuk area di dalam bandara yang boleh diakses oleh publik, mulai dari pintu masuk sampai ke area check in. Area ini bisa diakses oleh siapa saja, mau itu calon penumpang, orang yang mengantar, atau bahkan orang yang cuma pengen jalan-jalan di bandara.
Di area ini biasanya ada banyak toko dan restoran, termasuk kedai kopi seperti Starbucks. Nah, kalau kita membeli kopi Starbucks di area ini, maka otomatis kopi tersebut tidak akan bisa kita bawa ke dalam pesawat. Kenapa? Karena kita belum melewati security check.
Seperti yang kita tahu, ada batasan cairan yang boleh dibawa ke dalam kabin pesawat. Setiap penumpang yang melewati security check dilarang untuk membawa cairan lebih dari 100 ml. Karena kopi Starbucks volumenya lebih dari itu, maka otomatis harus dibuang sebelum melewati security check ini.
Airside adalah sebutan area di bandara yang hanya bisa dimasuki oleh penumpang yang memiliki boarding pass. Area ini sering disebut juga sebagai area transit. Area ini dimulai setelah kita melewati imigrasi dan/atau security check sampai kita naik ke pesawat.
Di area ini juga biasanya ada berbagai toko duty free, restoran, dan juga kedai Starbucks. Ada 2 kemungkinan yang terjadi apabila kita membeli kopi di area airside ini, ada yang bisa kita bawa ke dalam pesawat dan ada juga yang tidak bisa, tergantung lokasi Starbucks dan security check-nya.
Di beberapa bandara seperti Changi Airport Terminal 1, 2, dan 3, untuk masuk ke airside ini penumpang hanya perlu melewati imigrasi saja, jadi belum melewati security check. Nanti security check-nya tersebut baru dilakukan sebelum kita masuk ke ruang tunggu untuk boarding.
Nah, kalau kita berada di bandara dengan sistem tersebut, otomatis kita juga tidak bisa membawa kopi Starbucks yang kita beli ke dalam pesawat. Soalnya, kopi tersebut pasti tidak akan lolos ketika melewati security check.
Selain sistem di atas, ada banyak bandara yang menempatkan lokasi airside-nya setelah melewati security check. Jadinya kita tidak perlu melewati security check lagi ketika akan boarding ke dalam pesawat. Contoh bandara yang memakai sistem ini adalah Changi Airport Terminal 4 dan Soekarno-Hatta Terminal 3.
Nah, kalau kita berada di bandara semacam ini, maka kita bisa membawa kopi Starbucks yang dibeli ke dalam pesawat. Akan tetapi, kopi Starbucks tersebut harus dimasukkan ke dalam botol atau tumbler dan disimpan di dalam tas.
Kenapa? karena kalau kita membelinya menggunakan cup biasa, maka kita tidak akan bisa menyimpannya ketika pesawat akan take off. Soalnya, meja yang ada di depan kita harus dilipat dan ditutup ketika pesawat take off atau landing.
Karena alasan itu juga, ada kemungkinan petugas maskapai akan melarang kita untuk membawa kopi Starbucks tersebut jika mereka melihat kita membawanya menggunakan cup.
Nah itu dia jawabannya. Jadi kita bisa membawa kopi Starbucks ke dalam asalkan lokasi kedainya berada di airside yang sudah melewati security check. Selain itu, kopi Starbucks-nya juga harus dibawa di dalam botol atau tumbler, jangan menggunakan cup biasa.
