Saya dan istri dulu kuliah di salah satu kampus yang ada di Jalan Dipati Ukur Bandung. Di Sepanjang jalan ini tuh banyak banget makanan enak yang bisa kita temui. Bukan cuma enak tapi juga murah meriah, cocok banget buat kantong mahasiswa dan anak kost.
Nah kemarin kebetulan kami sedang pergi ke daerah Dipati Ukur lagi. Ketika waktu makan siang sudah tiba, kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu tempat makan enak, murah, dan juga legendaris yang ada di sini, yaitu Bebek Ali Borme.
Saya masih ingat pertama kali membeli Bebek Ali Borme ini di tahun 2008. Waktu itu jualannya masih menggunakan tenda di pinggir jalan. Namanya awalnya sih sebenarnya Bebek Ali saja, tapi karena berjualan di dekat RS Borromeus akhirnya ditambahlah embel-embel 'Borme' di belakangnya.
Waktu itu tempat jualannya rame banget setiap malam. Kalau mau beli di sini pasti harus antri karena tempat makannya juga terbatas. Tapi capeknya menunggu antrian itu akan terbayar ketika makanannya datang.
Nah, Bebek Ali Borme yang sekarang sudah tidak lagi berjualan di tenda pinggir jalan. Sekarang mereka sudah punya tempat sendiri yang permanen. Lokasinya juga sudah tidak di samping RS Borromeus lagi, tapi bergeser sedikit ke Jalan Teuku Umar.
Alamat lengkapnya ada di Jalan Teuku Umar No. 6 Bandung. Lokasinya ini hanya beberapa puluh meter dari pangkalan Damri Dipati Ukur. Patokan lebih gampangnya lagi, kedai Bebek Ali Borme ini ada di jajaran penjual makanan yang ada seberang Masjid Unpad Dipati Ukur.
Kedai Bebek Ali Borme ini terdiri dari 3 lantai. Saat datang kita bisa langsung memesan makanan di lantai pertama. Setelah memesan kita bisa langsung menuju ke meja makannya sesuai dengan yang kita inginkan, apakah di lantai 1, lantai 2, atau lantai 3.
Di setiap lantainya terdapat wastafel untuk kita mencuci tangan sebelum atau sesudah makan. Di lantai 2 dan 3 juga terdapat toilet dan mushola. Salah satu yang menjadi kekurangan dari tempat ini mungkin lantainya yang kadang agak kotor, apalagi jika di luar sedang hujan.
Jika kita membawa kendaraan beroda 2, kita bisa memarkirkannya di depan kedai Bebek Ali Borme ini. Tapi jika membawa kendaraan beroda 4, mungkin harus mencari tempat pasrkir di sekitarnya karena tempat parkir di depannya ini sangat terbatas.
Bebek Ali Borme sendiri buka dari jam 10.00 sampai dengan jam 23.00. Sampai malam hari pun biasanya tempat ini tetap ramai. Di waktu-waktu tertentu biasanya juga ada live music yang akan menghibur kita selagi makan di sini.
Menu makanan yang ada di Bebek Ali Borme ini sangatlah simpel. Untuk makanan utamanya ada bebek goreng, ayam goreng, dan pecel lele. Sedangkan untuk makanan pendampingnya ada ati ampela, telur puyuh, tahu goreng, tempe goreng, kol goreng, dan terong goreng.
Untuk minumannya juga gak macem-macem, cuma ada teh tawar, teh manis, jeruk manis, Teh Botol, dan air mineral saja. Untuk minuman teh dan jeruknya itu bisa kita pilih mau dingin ataupun panas, dan harganya juga sama saja.
Yang paling mencolok dari menunya ini tentu saja harganya yang murah meriah. Bayangkan saja, satu porsi bebek goreng plus nasi harganya tidak sampai 30 ribu. Harga segitu jelas terbilang murah untuk standar harga makanan di Kota Bandung.
Karena menunya yang tidak terlalu banyak, maka dalam sekali makan pun biasanya kami bisa langsung mencoba hampir semua menunya. Nah ini dia beberapa menu yang kami beli untuk makan siang kali ini:
Menu yang pertama adalah ayam goreng dengan tambahan telur puyuh, tahu, dan tempe. Semuanya disajikan dalam satu piring beserta sambal dan lalapan. Untuk lalapannya sendiri hanya berupa potongan mentumun dan daun selada saja.
Untuk daging ayamnya sendiri cukup tebal dan empuk. Sedangkan untuk sambalnya ini adalah sambal tomat yang bercita rasa manis pedas. Untuk tingkat kepedasannya sih ini tidak terlalu pedas, jadi cocok untuk lidah semua orang.
Kalau mau sambal yang pedas, kita bisa minta sambal pedas ke staff-nya. Soalnya di sini ada jenis sambal lainnya yang cukup pedas, yaitu sambal bawang. Biasanya sambal ini hanya dikeluarkan jika ada pelanggan yang memintanya saja.
Sesuai namanya, bebek goreng ini salah satu menu favorit di Bebek Ali Borme. Bebek gorengnya ini dagingnya tebal, bukan daging bebek yang tipis dan nempel ke tulang. Yang istimewa, daging bebeknya ini lembut dan juicy banget, gak seperti kebanyakan daging bebek yang keras dan alot.
Buat yang suka daging bebek yang agak keras mungkin akan kurang suka dengan daging bebek di sini. Tapi kalau saya sih sangat suka karena tidak perlu banyak effort untuk memakannya. Jadi mirip kaya makan daging ayamnya aja gitu.
Selanjutnya kami juga memesan terong goreng. Satu porsinya ini berisi satu buah terong yang dipotong memanjang. Untuk tektrunya sendiri tidak terlalu lembut dan tidak terlalu keras jg karena mungkin memasaknya tidak terlalu lama.
Sedangkan untuk rasanya yaa gitu aja, seperti rasa terong aja gimana hehe.. Terong ini enak banget buat dicocol juga ke sambalnya, apalagi sambal bawang yang pedas.
Kol goreng selalu menjadi makanan guilty pleasure, gak sehat sih tapi enak banget. Makanya saya juga memesannya di sini. Kol goreng di sini di masak dengan tingkat kematangan yang pas, jadi gak terlalu gosong dan masih menyisakan area yang juicy.
Tapi untuk minyaknya kayaknya masih terlalu banyak sih. Mungkin karena memang langsung disajikan setelah digoreng jadi gak sempet ditiriskan terlalu lama minyaknya. O iya untuk satu porsi kol gorengnya ini cukup banyak, jadi cukup kok buat berdua.
Nah itu dia berbagai menu makan siang yang kami coba di Bebek Ali Borme. Overall, semua menunya ini enak-enak dan juga mengenyangkan. Kalau nasinya kurang ya tinggal tambah aja, cuma 3 ribu perak kok seporsi nasinya.
Bebek Ali Borme ini salah satu tempat recommended banget di sekitar Dipati ukur, terutama kalau ngeliat harganya yang murah meriah. Tentu saja jangan ngebandingin menu ini sama bebek goreng di atas 50 ribuan ya, pasti beda. Tapi untuk kelas harga di bawah 50 ribu sih jelas ini salah satu yang terbaik.
Nah kalau teman-teman pembaca adakah yang sudah pernah mencoba Bebek Ali Borme ini? Atau malah ada yang punya kenangan dengan tempat ini semasa kuliah dulu? Ceritain di kolom komentar yuk!
