Dibandingkan dengan Lembang dan Ciwidey, kawasan Pangalengan memang masih kalah pamor bagi wisatawan dari luar Bandung. Tapi beberapa tahun ke belakang ini, Pangalengan mulai menjadi destinasi alternatif bagi para pelancong karena berbagai tempat wisata baru mulai bermunculan di sana.
Sebutlah objek wisata Rumah Ibu yang sangat populer karena dijadikan tempat shooting film Pengabdi Setan. Lalu ada juga Wayang Windu yang menyuguhkan spot foto instagrammable di tengah-tengah kebun teh. Yang terbaru, ada Nimo Highland yang juga berlokasi di tengah-tengah kebun teh.
Nimo Highland berlokasi di perkebunan teh yang ada di Gunung Nini. O iya, Nimo sendiri merupakan singkatan dari Nini Mountain yang berarti Gunung Nini. Untuk lokasi tepatnya sendiri saya kurang paham karena memang saya gak begitu famiiar dengan daerah Pangalengan ini.
Sebagai patokan, Nimo Highland ini sangat dekat dengan Rumah Bosscha dan juga Kuburan Bosscha. kedua tempat tersebut sangat ikonik dan bersejarah karena menjadi tempat tinggal dan menjadi tempat peristirahatan terakhir dari Karel Albert Rudolf Bosscha.
Bosscha merupakan seorang 'juragan' teh di masa kolonial Belanda. Beliau memiliki kebun teh yang sangat luas di Pangalengan ini. Selain punya kebun teh, beliau juga menyukai ilmu astronomi sehingga membuat teropong bintang Bosscha yang sangat terkenal di kawasan Lembang Bandung.
Nah jadi teman-teman yang ingin ke Nimo Highland bisa menjadikan Rumah Bosscha atau Kuburan Bosscha tersebut sebagai patokan. karena jaraknya cukup dekat, kalian juga bisa sekalian berkunjung ke dua tempat wisata bersejarah tersebut.
Satu hal yang wajib diperhatikan, jalan menuju Nimo Highland cukup terjal dan sangat sering sekali berkabut. Jadi pastikan kondisi kendaraan kita sedang dalam keadaan prima ya agar bisa mencapai tujuan dengan selamat.
O iya, Nimo Highland ini selalu buka setiap hari. Untuk hari senin sampai jumat, mereka buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Sedangkan untuk hari sabtu dan minggu, mereka buka dari jam 4:30 pagi sampai jam 6 sore. Kenapa kalau weekend bukanya pagi banget? Soalnya kita bisa lihat sunrise yang indah dari Nimo ini.
Sesampainya di Nimo Highland, kita bakal langsung disambut dengan udara dingin yang sangat menusuk kulit. Jadi pastikan untuk menggunakan jaket, sweater, atau pakaian tebal lainnya ya agar kamu bisa berlama-lama di sini tanpa kedinginan.
Untuk membeli tiketnya, langsung masuk saja ke gedung utama yang ada di depan parkiran mobil. Saat kami kesini harga tiketnya adalah Rp 35.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak. Tiketnya berbentuk kertas yang berisi QR Code.
Tiket ini dapat kita gunakan untuk mengakses area-area publik di sini seperti Sky Bridge, Indian Tent, serta Bean Bag and Net Area. Untuk wahana-wahana lainnya, kita harus membeli tiket lagi di lokasi masing-masing wahananya.
Fasilitas yang ada di Nimo Highland ini cukup lengkap meskipun belum begitu sempurna. Nah berikut adalah beberapa fasilitas umum yang ada di sini:
Tempat parkir yang ada di Nimo Highland ini sangatlah luas, bisa menampung hingga puluhan mobil. Kalau kamu pergi bersama rombongan besar, kamu juga bisa dengan mudah memarkirkan bus dan kendaraan besar lainnya di sini.
Terdapat dua area foodcourt di tempat wisata ini. Yang pertama ada di gedung utama yang dekat dengan loket penjualan tiket. Di sini ada banyak stall makanan yang bisa kita pilih, di antaranya adalah ayam geprek, bakso, mie rebus, dimsum, air kelapa, dan masih banyak lagi.
Karena udaranya sangat dingin, saya dan istri memesan bakso di foodcourt ini. Harga seporsinya Rp 20.000, lumayan murah untuk ukuran tempat wisata. Setelah memesan kita harus langsung membayar ke kasir. Kemudian struk dari kasirnya harus kita kembalikan lagi ke stallnya.
Yang lucu, waktu kami memesan bakso ini, kami tinggalkan sebentar untuk sholat ke musolla. Baksonya kami titipkan ke keluarga. Setelah kembali dari musholla, ternyata baksonya udah dingin guys. Jadi buat kalian yang mau makan makanan hangat, mending langsung dimakan deh daripada keburu dingin.
Nah, untuk foodcourt yang kedua, letaknya itu ada di dekat Bean Bag dan Net Area atau tepat di bawah Sky Bridge. Di food court yang kedua ini, kalian bisa makan sambil menikmati pemandangan kebun teh dari atas bukit.
Fasilitas toilet yang ada di sini sangatlah memadai dan juga bersih. Lokasi toiletnya sendiri ada di belakang gedung utama yang dekat dengan tempat parkir. Sedangkan toilet yang lainnya ada di dekat Camelian Sky View.
Untuk mushollanya sendiri berada di belakang gedung utama, di dekat toilet yang pertama. Sayangnya ketika kami ke sini, mushollanya masih dalam proses pembangunan sehingga banyak air yang menetes dari atap ketika kami sedang sholat.
Ini salah satu fasilitas wajib diapresiasi karena tidak semua tempat wisata memiliki ruangan ini. Ya, Nimo Highland sudah memiliki ruangan khusus untuk ibu menyusui. Di sebelahnya juga ada ruangan P3K. Keduanya berada di gedung utama, dekat dengan loket tiket.
Tidak lengkap rasanya jika berwisata tanpa membeli oleh-oleh. Nah di Nimo Highland juga sudah tersedia toko oleh-oleh yang letaknya dekat dengan loket tiket. Sebenarnya kita juga secara otomatis akan masuk ke toko ini jika sudah turun dari area Sky Bridge.
Di sini banyak dijual berbagai makanan dan souvenir yang dibuat oleh UMKM di Bandung Raya. Beberapa di antaranya adalah sale pisang, kue balok, aneka teh, brownies, snack, dan lainnya. Untuk aksesorisnya di sini tersedia tas, gantungan kunci, dan berbagai pajangan.
Meskipun di Pangalengan, di sini juga dijual Bolu Susu Lembang lho. Padahal harusnya bolu susu Pangalengan ya yang dijual, kan Pangalegan terkenal juga dengan susu KPBS-nya. O iya di sini juga ada pizza yang dibuat dadakan langsung di tempatnya.
Ontang Anting ini adalah fasilitas mobil shuttle untuk mengantar pengunjung dari gedung utama ke Sky Bridge dan sebaliknya. Sebenernya bisa sih kita jalan kaki ke Sky Bridge, tapi yaa siap-siap aja dengkulnya copot. Mobil ontang anting ini bisa diguankan gratis untuk pengunjung yang sudah membeli tiket.
Seperti sudah disinggung di atas, di Nimo Highland ini terdapat dua jenis wahana. Wahana yang pertama adalah wahana yang sudah termasuk tiket masuk. Sedangkan wahana yang lainnya mengharuskan kita untuk membeli tiket lagi. Nah, ini dia daftar wahana yang ada di sini:
Sky Bridge adalah wahana utama yang ada di Nimo Highland. Untuk menuju ke sini kita harus menggunakan ontang-anting yang ada di samping gedung utama. Sky Brigde ini merupakan jembatan yang mengelilingi bangunan berwarna putih biru seperti di Santorini,
Dari atas SKy Bridge ini kita bisa melihat pemandangan kebun teh dari atas, tentunya jika cuacanya sedang bagus. Sayangnya ketika kami ke sini, cuacanya sedang berkabut sehingga kita tidak bisa melihat pemandangan dari jarak jauh.
Turun dari Sky Bridge kita akan menuju ke area instagrammable lain yaitu foodcourt dan Bean Bag and Net Area. Di sini kita bisa membeli makanan atau cemilan kemudian menikmatinya sambil lesehan di bean bag yang sudah disediakan.
Yang menarik di sini juga terdapat area bean bag yang lantainya bukan kayu, tetapi jaring-jaring yang terbuat dari tambang. Selain bagus untuk berfoto, area ini juga memberikan tantangan tersendiri buat kita karena serasa sedang melakukan outbound.
Tidak jauh dari Bean Bag and Net Area, terdapat area mirip perkemahan suku Indian yang diberi nama Indian Tent. Selain untuk foto-foto, Indian Tent ini bisa kita gunakan juga untuk makan atau sekedar beristirahat. Kita bisa menggunakannya secara gratis tanpa perlu bayar lagi.
Indian Tent ini jumlahnya berjejer cukup banyak. Ukurannya memang tidak terlalu besar, hanya cukup untuk menampung dua orang dewasa. Alasnya terbuat dari karpet yang mirip seperti rumput sintetis. Cocok untuk yang ingin beristirahat sejenak.
Glass Bridge merupakan jembatan yang sangat instagrammable karena lantainya terbuat dari kaca. Lokasinya berada di Sky Bridge. Untuk masuk ke sini kita harus membayar tiket lagi sebesar Rp 10.000. Harga tersebut sudah termasuk dengan sandal. Yaa anggap sajalah kita sedang membeli sandal baru.
Sayangnya kami tidak mencoba wahana ini karena memang cuacanya sedang hujan dan berkabut. Pemandangannya kurang begitu bagus saat berkabut. Jadi kalau mau ke wahana ini saya sarankan saat kondisinya cerah saja.
Wahana Virtual Reality ini terdapat di gedung utama, di dekat area food court. Di sini kita bisa menikmati dunia virtual dengan menggunakan perangkat VR khusus. Harga tiket untuk Virtual Reality ini adalah Rp 30.000 di saat weekday dan Rp 35.000 di saat weekend.
Buat kamu yang ingin menjelalah area perkebunan teh, di Nimo Highland juga tersedia penyewaan ATV dan berkuda. Lokasinya berada di dekat tempat parkir. Biaya sewanya bervariatif tergantung dari jalur yang ingin kita lewati.
Selain berbagai wahana yang sudah disebutkan di atas, masih banyak wahana lainnya yang bisa kamu coba di Nimo Highland ini. Beberapa di antaranya adalah Crazyball, Painteaball, Luxury Glamping, Camellian Sky View, dan masih banyak lagi.
Nah itulah cerita dari perjalanan kami mengunjungi Nimo Highland bersama keluarga di akhir pekan. Karena cuacanya gerimis dan berkabut, kami tidak sempat mencoba banyak wahana yang ada di sini. Semoga di lain waktu kami bisa kembali ke sini dan mencobanya.
Adakah teman pembaca yang juga sudah mengunjungi Nimo Highland ini? Kalau ada, yuk cerita sama kami apa saja pengalaman seru selama di sana.