KFC (Kentucky Fried Chicken) dan CFC (California Fried Chicken) merupakan dua restoran fast food yang sangat terkenal di Indonesia. Keduanya sama-sama memiliki menu ayam goreng yang menjadi andalan sekaligus ciri khas-nya.
KFC sendiri merupakan restoran fast food yang berasal dari Amerika Serikat. Selain menjual ayam goreng, KFC juga menjual berbagai menu lain seperti burger, rice bowl, french fries, es krim, hingga berbagai macam minuman.
Di sisi lain, meskipun menggunakan nama California, namun CFC sebenarnya berasal dari Indonesia. Di CFC kita juga tidak hanya akan menemukan ayam goreng, namun di sana juga terdapat rice bowl, burger, dan aneka macam minuman.
Karena banyaknya kesamaan yang dimiliki oleh keduanya, tidak sedikit orang yang bingung dengan KFC dan CFC. Banyak orang yang penasaran dengan perbedaan dari keduanya, baik itu dari menu maupun rasa makanannya.
Nah, untuk menjawab sebagian dari rasa penasaran tersebut, di artikel kali ini saya akan membandingkan menu andalan dari KFC dan CFC yaitu ayam gorengnya. Penasaran apa saja perbedaannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Agar perbandingannya seimbang, saya membeli potongan ayam yang sama dari keduanya, yaitu bagian dadanya. Setelah diletakkan berdampingan, tampak ukuran keduanya sama besar dan tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Meskipun ukurannya sama, namun harga jual dari masing-masing ayam goreng tersebut berbeda. Ayam goreng KFC dijual dengan harga sekitar Rp 20.000. Sementara itu, ayam goreng dari CFC dengan dengan harga sekitar Rp 18.000. Jadi, ayam goreng CFC ini harganya sedikit lebih murah dibanding KFC.
Karena di CFC hanya ada ayam goreng berjenis crispy, maka saya membeli ayam goreng di KFC yang berjenis crispy atau HCC juga. Soalnya kalau saya membeli ayam goreng KFC versi original atau OR, maka sudah jelas tekstur keduanya akan berbeda.
Buat teman-teman yang belum mengetahui perbedaan antara ayam goreng crispy dan ayam goreng original di KFC, silakan baca artikel yang pernah saya tulis berikut ini:
Jika dilihat sepintas, kedua ayam goreng ini sama-sama memiliki warna kecoklatan di bagian luarnya. Bedanya, ayam goreng KFC tampak memiliki warna coklat yang lebih gelap dibandingkan dengan ayam goreng KFC.
Bagian tepung dari ayam goreng KFC juga tampak lebih solid dan menempel dengan kulit ayamnya. Sedangkan untuk ayam goreng CFC, tepungnya tampak lebih renyah dan crunchy. Bahkan, beberapa bagian tepungnya tersebut tampak berjatuhan ketika diletakkan di atas piring.
Saat saya coba, tepung ayam goreng CFC ini memang sangat renyah. tepungnya tersebut juga sangat mudah lepas atau berjatuhan saat saya gigit. Sedangkan tepung KFC juga cukup enak dan renyah, tapi tidak serenyah tepung CFC.
Sekarang kita masuk ke bagian dalamnya. Kulit dari ayam goreng KFC dan CFC memiliki tekstur yang serupa. Begitu juga dengan daging ayamnya, keduanya sama-sama lembut, juicy, tidak overcooked, dan bumbunya juga meresap ke dalamnya.
Nah yang paling terasa bedanya adalah rasanya. Saya merasa jika ayam goreng CFC memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam goreng KFC, baik itu dari rasa asin ataupun gurihnya. Begitu juga dengan aromanya, di mana ayam goreng CFC aroma rempah-rempahnya lebih kuat tercium.
Meskipun rasanya tidak sekuat ayam goreng CFC, namun ayam goreng KFC ini juga masih tetap enak kok rasa daging dan kulitnya. Pasalnya, rasa yang kuat belum tentu disukai oleh semua orang, begitu juga sebaliknya.
Jadi saya rasa, ayam goreng CFC sangat cocok untuk orang yang suka ayam goreng yang memiliki rasa asin ataupun gurih yang cukup kuat. Sedangkan ayam goreng KFC lebih cocok untuk orang yang kurang suka dengan rasa asin dan gurih yang berlebihan.
Meskipun hanya sekedar pelengkap, namun keberadaan saus tetap menjadi hal yang sangat penting apabila kita membeli ayam goreng dari restoran fast food. rasanya kurang lengkap jika kita memakan ayam goreng tanpa dicocol ke saus yang lezat.
Karena saya membeli untuk dibawa pulang alias take away, maka saya diberikan saus sachet oleh KFC dan juga CFC. Dari keduanya saya mendapatkan masing-masing dua buah saus yang terdiri dari saus sambal dan saus tomat.
Dari kemasan sausnya, saya lebih suka dengan kemasan saus KFC karena menggunakan desain yang sama untuk saus sambal dan saus tomatnya. Sedangkan saus CFC menggunakan desain yang berebda untuk keduanya.
Saus sambal CFC tampak memiliki warna yang lebih merah dan tekstur yang lebih kental dibandingkan dengan saus sambal KFC. Sedangkan untuk saus tomatnya, keduanya memiliki warna dan tekstur yang tidak jauh berbeda.
Untuk rasanya, saus sambal CFC memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan saus sambal dari KFC. Sedangkan untuk KFC, saus sambalnya ini terasa lebih manis dan tidak sepedas saus sambal CFC. Buat yang suka pedas, mungkin saus CFC lebih cocok buat kamu.
Sedangkan untuk saus tomatnya, saus CFC dan saus KFC memiliki rasa yang serupa, yaitu manis bercampur asam. Bedanya, saus tomat CFC terasa lebih asam jika dibandingkan saus tomat KFC. Untuk saus tomatnya ini, saya pribadi sih lebih suka saus tomatnya KFC.
Setelah mencoba kedua ayam goreng tersebut, saya menyimpulkan jika ayam goreng KFC dan CFC ini sama-sama enak. Suka atau tidak sukanya saya rasa akan bergantung kepada selera masing-masing karena keduanya memiliki perbedaan rasa.
Jika kamu suka ayam goreng yang rasa bumbunya tidak terlalu kuat, maka KFC bisa dijadikan pilihan. Sedangkan jika kamu lebih suka ayam goreng yang bagian luarnya renyah dan bumbu pada dagingnya terasa kuat, maka ayam goreng CFc adalah pilihannya.
Nah, kalau teman-teman sendiri adakah yang sudah mencoba ayam goreng KFC dan CFC ini? Kira-kira lebih suka yang mana?
