Syfa & Ganjar

Menginap di Check-Inn @Little India Singapore, Kecil Tapi Strategis

Ditulis oleh Syfa

Tidak bisa dipungkiri lagi kalau fenomena 'Revenge Travel' atau balas dendam jalan-jalan setelah pandemi ini sudah terjadi. Pandemi yang dua tahun lamanya telah membatasi para travelers untuk pergi liburan. Nah, setelah sekarang mulai agak longgar, banyak orang sudah merencakan wisata di dalam atau luar negeri yang masuk dalam bucket list pribadi.

Dan itu juga yang terjadi sama saya dan suami. Setelah proses persiapan dan pernikahan kami selesai, ajang liburan setelah pandemi juga sekalian aja dijadikan momen bulan madu. Kami memutuskan untuk pergi ke Singapura dan Malaysia.

Setelah kami mengulas banyak tempat makan dan wisata yang dikunjungi di Singapura, sekarang saya mau coba bagikan pengalaman saat menginap di salah satu hotel di lion city ini. Oh iya, untuk teman-teman yang ketinggalan postingan-postingan kami di Malaysia, silakan cek di sini ya.

Lokasi dan Akses Menuju Hotel

Check-Inn @Little India
Check-Inn @Little India

Hotel yang kami sambangi di Singapura adalah Check-Inn @Little India. Hotel ini lokasinya ada di 60 Kerbau Rd, Singapore 219184. Di Singapura itu ada Kerbau Rd dan Buffalo Rd. Dan keduanya berbeda, tapi sama-sama ada di kawasan Little India. Jadi jangan sampai tertukar ya.

Jarak hotel Check-Inn dari stasiun MRT Little India ini deket banget. Jadi pas saya dan suami naik MRT dari Changi-Expo kemudian sampai di Little India itu nyaman karena jalan ke hotelnya gak jauh. Maklum udah cape geret-geret koper sampe malem hahaha...

Untuk teman-teman yang mementingkan kedekatan jarak antara hotel dan stasiun, mungkin hotel Check-Inn bisa jadi pilihan. Soalnya jujur aja nih, nyari hotel di Singapura itu susahnya setengah mati, setidaknya buat yang budget-nya pas pasan kaya kami hahaha.

Kalau ada budget lebih untuk hotel, lebih baik ambil yang di atas 2 juta per malam sekalian. Dijamin gak akan susah.

Untuk saya pribadi, yang bikin susah itu karena area dan hotel di Singapura itu segitu-gitu aja, sedangkan demand-nya tinggi. Jadi mau komplain karena kamar hotelnya terlalu kecil atau gak begitu bersih pun hotel-hotel di sini tuh tetep tinggi peminat, ya karena gak ada lagi.

Makanya yang jadi pertimbangan kami berdua tuh setidaknya hotelnya harus deket dari stasiun, gak apa-apa deh mengorbankan kamar hotel yang kecil juga.

Proses Check In

Suasana Receptionist

Kami datang untuk check in sekitar jam 20.30. Bersyukur sekali karena proses check in nya gak susah atau ribet, jadi bisa cepet istirahat juga. Saat datang, kami langsung disambut oleh satu resepsionis yang berjaga di meja depan.

Kami diminta itu mengisi beberapa formulir (iya, lebih dari satu) dan menyerahkan passport untuk diperbanyak untuk keperluan administrasi. Seperti biasanya, hotel akan meminta uang deposit yang nantinya akan dikembalikan di hari terakhir stay. Uang deposit yang diminta adalah SGD 100 (iya kurang lebih satu juta).

Staff resepsionis kemudian memberikan kami kunci kamar dan menjelaskan beberapa petunjuk dan peraturan yang berlaku di hotel tersebut. Barulah kami bisa naik ke kamar. Yeay!

Fasilitas

Interior
Interior hotel
Access by stairs
Tangga

Impresi saya ketika masuk ke hotel ini adalah hotelnya bernuansa klasik tapi modern. Mengusung tema bangunan ala British Colonial, hotel ini didominasi oleh warna hitam dan putih. Di setiap dindingnya dihiasi oleh lukisan-lukisan bergaya kuno yang disimpan di dalam frame berukuran medium.

Suasana saat masuk pun engga bising/berisik. Padahal hotel ini dikelilingi oleh aneka restoran india, tempat peribadatan, bahkan pasar kecil gitu. Tapi saat masuk tiba-tiba hening.

Hanya saja, dinding antar kamarnya ini gak terlalu sound proof. Saat malam hari, saya dan suami bisa denger suara dari kamar sebelah. Tapi gak begitu jelas sih ngomongnya mah, cuma ya kedengeran aja.

Seperti yang bisa dilihat, di hotel ini tidak ada fasilitas lift/elevator. Jadi akses yang bisa digunakan oleh pengunjung adalah tangga. Hotel ini ada tiga lantai, jadi good luck deh buat pengunjung yang dapet kamar di lantai paling atas. Yuk bisa yuk angkat kopernya!

Sekarang lanjut masuk ke kamar buat tau ada fasilitas apa aja!

• Kasur, TV, AC

Bed
Kasur
colokan dan lampu
Lampu dan colokan
Televisi
posisi TV

Kami menginap di kamar 201. Ketika masuk ke kamar, kasur adalah hal yang pertama kali kelihatan karena ukuran kamarnya hanya 13 sqm (square per meter), iya kecil banget. Di dinding dekat kasur ada semacam foto atau lukisan bertema klasik hitam putih juga. Kamar ini tidak ada jendela.

Kasur di kamar ini berupa king size dengan 4 bantal. Kasurnya empuk dan seingat saya selimutnya tipis tapi dilapisi lagi sama 2 lembar kain putih gitu. Tapi jadinya tetep tipis dan malah berantakan kalau kami nariknya terlalu heboh.

AC nya dingin dan berfungsi dengan baik, berbeda dengan AC hotel saat kami di Malaysia. Untuk TV, sejujurnya kami gak pernah nyalain TV dari awal menginap sampai check out. Alasannya? Posisi TV nya agak aneh. TV nya menghadap ke tempat gantungan baju, jadi susah juga kalau mau nonton posisinya lagi di kasur.

Sepertinya TV di sini hanya sebagai pelengkap aja gitu, yang penting ada. Terlebih lagi, selama di Singapura juga kami selalu pulang malam hari ke hotel. Jadi pas datang itu pure untuk mandi dan istirahat, mau nonton TV juga udah cape hehehe.

Di tengah-tengah kasur ada saklar lampu dan colokan yang bisa dipakai. Hal ini nyaman dan jadi nilai plus karena kalau mau charge handphone itu deket dan kalau mau siap-siap tidur pun gak usah jauh-jauh untuk matiin lampunya.

• Kamar mandi

Kamar mandi
kamar mandi
pintu kamar mandi
pintu kamar mandi
amenities
Amenities

Mohon bersabar teman-teman.....turunkan ekspektasi kalian! Kamar mandinya memang super kecil. Tidak ada sekat antara area wastafel dan area mandi. Semua dilakukan di ruangan yang sama. Space di depan WC nya itu hanya cukup untuk satu orang. Itu pun harus hati-hati takutnya kepentok.

Tapi dari segi kombinasi warna, kebersihannya, jenis shower-nya, pemilihan lantainya, hotel ini bagus dan bisa diadu dengan hotel lain. Sabun mandi dan shampoo nya pun wangi. Dan hot shower-nya sangat berfungsi dengan baik. Tapi untuk ukurannya ini angkat tangan banget deh. Saya dan suami gak nyangka bakalan sekecil itu.

Pintu kamar mandinya menggunakan tipe sliding door. Bisa dimengerti karena tipe pintu ini bisa menghemat space biar gak buka tutup dari depan. Untuk amenities, kami diberikan 2 sikat gigi dan 2 shower cap. Amenities ini diganti setiap hari jika ada pengunjung yang menggunakan salah satu dari amenities tersebut.

• Saklar Lampu, WiFi, Power Card, dan Tombol untuk Air Panas

saklar lampu dan shower

Saat pengunjung buka pintu kamar, di dinding dekat pintu ada slot untuk penyimpanan power card, tombol untuk menyalakan hot shower, dan lampu kamar mandi. Jadi tidak semuanya otomatis menyala dari power card. Jika saya dan suami mau mandi pakai air panas, tombolnya harus dinyalakan dulu.

Untuk menyalakan WiFi, hotel ini sudah menyediakan barcode yang pengunjung bisa scan untuk menikmati akses internet. Internet di hotel ini kenceng banget karena sudah pakai WiFi 6. Suami saya bilang sih Singapura memang sudah menggunakan WiFi 6 semua makanya internetnya kenceng!

• Mini Fridge

Mini Fridge

Fasilitas mini fridge juga ada di hotel ini. Tapi ini sepertinya kelewat mini ya, soalnya kecil banget dan gak kaya mini fridge di hotel-hotel pada umumnya. Kulkas kecil ini cukup untuk menyimpan minuman-minuman berukuran kecil atau makanan ready-to-eat yang dibeli di minimarket.

• Coffee Maker & Tea Set

Tea Set

Di area gantungan baju, pengunjung diberikan fasilitas teko, 2 gelas, gula, krimer, kopi, dan dua botol air untuk bikin minuman hangat. Amenities ini akan diganti setiap harinya jika memang dipakai oleh pengunjung. Lumayan buat bikin mie seduh instan dari 7-Eleven.

• Safety Deposit Box

Safety deposit box

Check-Inn hotel menyediakan safety deposit box yang bisa pengunjung gunakan untuk menyimpan barang-barang berharga saat sedang tidak di kamar. Tinggal masukan barangnya dan atur password untuk mengunci kotaknya. Jangan lupa password yaa.

Sebagai fasilitas tambahan, mereka juga menyediakan payung dan sandal untuk pengunjung.

Kesimpulan

Hotel ini sangat unggul dalam akses dan lokasi karena posisinya ada di tengah kota dan tidak jauh dari MRT station. Bangunannya bukan bangunan lama jadi terlihat masih bagus dan clean. Desain interior hotelnya dibuat seklasik mungkin jadi look hotelnya terlihat simpel dan timeless, gak terlihat 'rame'.

Proses check in dan check out pun dibuat sangat mudah tanpa kesulitan yang berarti. Resepsionis ramah dan membantu. Uang deposit pun dikembalikan utuh. Kamar hotel bisa dibilang bersih walaupun karpetnya ada bau-bau lembab karena mungkin gak ada ventilasi.

Kekurangan yang kami rasakan dan sangat berarti adalah kamar hotel dan kamar mandi yang kecilnya gak masuk akal. Penyimpanan barang-barang dan koper tentu sangat terbatas, jadi harus menatanya sebaik mungkin.

Jadi hotel ini mungkin akan cocok buat solo traveler atau maksimal yang berdua seperti kami dan ingin menginap di lokasi yang strategis tapi bukan daerah Orchard. Terutama buat wisatawan yang menjadikan hotel sebagai tempat buat mandi dan istirahat saja.

Selama tidak ada masalah dengan kamar hotel yang kecil dan tidak ada jendela sih tentu hotel ini jadi rekomendasi. Belum lagi gak susah untuk cari jajanan karena restoran atau minimarket itu banyak banget di sekitarnya. Jarak ke Mustafa Center pun hanya sekitar 700 meter saja.

Jadi gimana? Ada yang tertarik menginap di hotel ini? Kasih tau di kolom komentar ya barangkali teman-teman punya preferensi tersendiri.

Jika kamu ingin bertanya mengenai tempat yang pernah kami kunjungi, silakan tanyakan kepada kami di kolom komentar atau di Instagram @syfaganjarstory. Kami akan dengan senang hati menjawabnya ~
CERITA TERKAIT
TENTANG SYFA & GANJAR
Kami adalah pasangan suami istri yang sangat menyukai travelling dan kuliner. Di blog ini kami akan berbagi cerita mengenai perjalanan kami ketika mengunjungi berbagai tempat wisata serta mencicipi kelezatan dari berbagai jenis kuliner.

Selengkapnya tentang Syfa & Ganjar →
KOMENTAR

6 comments on “Menginap di Check-Inn @Little India Singapore, Kecil Tapi Strategis”

  1. Hotel yang 1,3 jutaan yang lumayan bagus itu contohnya hotel Bencoleen. Lokasi strategis, bentuk kamarnya seperti hotel beneran dan disampingnya ada masjid, tapi silent cuma bisa lihat dari jendela kamar, jamaah masuk masjid untuk berjamaah.

  2. Hello, mbak. Mau tanya, klo dr Changi ke hotel Check Inn ini apa nyaman pakai MRT dg bawa koper gede? Atau mending grab aja ya?

    1. Hallo, Mbak Arni. Salam kenal ya 🙂
      Sepengalaman saya dan suami, alhamdulillah nyaman bawa-bawa koper ke MRT menuju ke hotel ini. Tapi setiap orang pasti beda-beda ya pengalamannya. Kalau saya kan kopernya gak besar, seukuran koper kabin (19 inci, atau 45 cm). Dan pada waktu itu kami dapat tempat duduk langsung sejak dari MRT Expo menuju Little India.

      Nah, kepadatan di dalam MRT juga bisa bikin gak nyaman untuk beberapa orang. Apalagi ini kan dari Changi menuju Little India (Downtown), di jam-jam tertentu bisa aja penuh dan harus menunggu beberapa stops untuk bisa duduk.

      Tapi kalau sekiranya koper Mba Arni gak terlalu besar, dan Mba gak masalah sama padatnya MRT di jam-jam tertentu, bisa pakai MRT saja karena dekat banget jalan ke hotelnya. Tapi kalau misalnya sudah keburu cape, naik Taksi bisa jadi pilihan. Semoga membantu ya Mba 🙂

  3. Halo kak..

    izin bertanya.. kalo ke hotel Check inn ini, berarti langsung naik MRT dari Changi, turun di expo. lalu lanjut ke downtown line warna biru dan turun di DT12 ( Little India). bener ya ? Soalnya first time mau ke singapore. Byk review yg tulis malah disuruh turun di Tanah Merah dulu.

    thank you ya kak..

  4. Halo, Kak Bina. Salam kenal ya 🙂

    Iya betul kok turun di Expo, terus langsung ke DT12 LIttle India. Soalnya yg Tanah Merah itu buat yang line warna hijau (East West Line).

    Lebih enak langsung ke DT biar gak pindah-pindah line lagi 😁

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Syfa & Ganjar
English Version
cross