Singapura merupakan surganya kuliner dengan berbagai macam hidangan yang enak dan unik. Selama berada di sana, kami mengunjungi cukup banyak tempat makan yang hidangannya enak-enak.
Dari mulai hawker hingga restoran yang ada di mall, kami mencoba untuk eksplor berbagai makanan yang belum pernah kami coba sebelumnya.
Makanan yang sudah kami coba diantaranya Carrot Cake, Mee Laksa, Fishball Noodles, dan banyak lagi. Tak hanya itu, beberapa tempat makan yang kami kunjungi juga sangat mudah untuk dijangkau dengan MRT atau bus.
Jadi, jika teman-teman sedang mencari referensi tempat makan di Singapura, simak artikel ini sampai akhir ya!
Saat sudah puas jalan-jalan di River Wonders, saya dan suami memutuskan untuk makan siang di Tian Tian Hainanese Chicken Rice yang stall nya ada di Maxwell Food Centre.
Banyak yang bilang Chicken Rice di sini enak. Mereka pun masuk dalam daftar Michelin Guide Singapore. Langsung aja deh kita coba!
Impresi pertama kali lihat makanannya adalah "Wah sederhana banget ya? Cuma nasi sama ayam rebus potong aja", tapi pas suapan pertama.....hampir tepok-tepok meja karena enak banget. Ayamnya juicy, fragrant, lembut, enak dan kayanya kalau gak dimakan pakai apa-apa lagi juga udah enak sendiri.
Nasinya gurih, harum, hangat banget pas sampe perut. Saus kecapnya juga gurih, ah nulis ini sambil kebayang-bayang rasanya.
Pokoknya antara nasi, saus, dan ayamnya tuh saling melengkapi. Selain chicken rice, kami juga pesan sayur sebagai pelengkap, yaitu Oyster Sauce Vegetables, veggies nya berupa pokcoy.
Rasa sayurnya juga gak kalah enak! Sayur pokcoynya itu lembut tapi warnanya masih hijau dan fresh, bukan tipe sayur yang layu.
Kayanya sih sayurnya dikukus instead of direbus. Pokoknya saya dan suami ga berhenti bilang enak pas lagi makan. Lahap banget pula makannya kaya gak dikasih makan dari lahir.
Oh iya, baik Chicken Rice dan sayurnya, kami pilih ukuran M (medium) supaya porsinya pas, gak terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Harga Chicken Rice dan Oyster Sauce Veggies ukuran M itu masing-masing SGD 6. Harganya sangat terjangkau untuk porsi sebanyak ini. Saya sangat merekomendasikan teman-teman buat ke sini.
Oh iya! Tian Tian hanya menerima pembayaran dengan cash ya, pastikan kalian punya uang cash yang cukup untuk makan di hawker.
Selanjutnya, kami juga mengunjungi the famous Nasi Lemak Ayam Taliwang. Ini sudah jadi wishlist kami saat ada rencana ke Singapura lagi.
Jadi ceritanya, kami nonton serial di Netflix yang judulnya Food Tales. Kemudian, ada satu episode yang membahas Nasi Lemak ini karena outlet ini masuk daftar Michelin Guide Singapore juga. Jadilah kami pengen cobain.
Pertama, kami mengunjungi outletnya yang ada di Jurassic Nest Food Hall Gardens by The Bay. Namun, karena waktu itu sudah malam dan kami kelelahan, kami pesan untuk dibawa pulang ke hotel saja. Pas dicobain ternyata enak!
Jadi kami berencana untuk mengunjungi outlet yang lainnya untuk makan malam yang lebih proper. Alamatnya ada di 723 North Bridge Rd, Singapore 198691. Tempatnya besar, bersih, dan terang juga.
Kami pesan Nasi Lemak Ayam Taliwang paket untuk dua orang. Ada dua porsi nasi dan 1/2 ekor ayam dengan sambal taliwang di atasnya!
Nasinya pulen dan harum karena dibungkus daun pisang. Potongan daging ayamnya besar, empuk, tender, juicy, dan fragrant. Sambalnya juga enak dan wangi, didominasi oleh harum terasi walaupun menurut kami ini masih kurang pedas.
Selain itu, ada makanan pelengkap lainnya juga, telur ceplok, tumis terong ungu, taburan ikan teri dan kacang, timun, serta tambahan sambal.
Harga paket ini SGD 24, iya mahal memang kalau dibandingkan dengan harga Nasi Lemak pada umumnya. Tapi menurut saya ini memang worth the price kok.
Kami juga mencoba salah satu food stall yang ada di Amoy Street Food Centre, yaitu Kin Men Seng Heng. Stall tersebut menjual Hokkien Braised Duck Noodles atau Mie Bebek. Tempatnya ada di lantai 2 ya!
Saya memesan yang versi kering atau dry mie (SGD 5) dan suami pesan yang ada kuahnya (SGD 6.5). Saya gak expect bakalan dapat satu mangkok kuah terpisah, tapi ternyata yang pesan versi dry tetep dikasih kuahnya.
Jujur, saya tidak terlalu suka bebek tapi pas nyobain ini kok enak? Bebeknya empuk, juicy, dan gak ada bau-bau anyir atau semacamnya. Makanan pelengkapnya ada potongan tahu biasa dan tahu pong, telur rebus, dan taburan seledri di atasnya.
Rasa kuahnya juga enak kok walaupun gak terlalu 'micin' kalau kata orang Indonesia. Mungkin standar penggunaan penyedap di Singapura ya segitu-gitu aja, tapi overall tetep enak kok. Pilihan karbonya ada mie kuning, nasi, dan kwetiaw.
Sambalnya dikasih dua macam, yang satu didominasi oleh harum terasi, satu lagi rasanya pedas, gurih, asam. Saya lebih suka yang ada hint asamnya. Next mau ke sini lagi dengan pilihan karbo berbeda!
Next, kami juga nyobain makan siang di Hjh Maimunah Restaurant and Catering yang ada di 11 Jln Pisang, Singapore 199078, hanya 2 menit dari Masjid Sultan.
Hjh Maimunah adalah salah satu restoran yang terkenal dengan hidangan khas Melayu di Singapura. Restoran ini telah beroperasi sejak tahun 1992 dan memiliki dua cabang di Singapura, yaitu di Jalan Pisang dan Joo Chiat.
Menu di sini sangat beragam, ada Nasi Padang, Sate, Rendang, Gulai Ayam, dan lain-lain. Selain itu, restoran ini juga menyajikan hidangan kue tradisional seperti kue lapis, onde-onde, dan lupis yang cocok untuk dijadikan camilan.
Semua hidangan di Hjh Maimunah Restaurant disajikan dengan harga yang terjangkau. Kami memesan Nasi (SGD 1.20 per porsi), Beef Rendang (SGD 4.50), Ayam Merah (SGD 4), Telur Sambal (SGD 1.20), Stir-fried Vegetable Medium (SGD 5).
Semua makanannya enak dan sambalnya nendang banget! Gak nyangka soalnya selama makan di Singapura cukup jarang menemukan makanan yang pedasnya seperti di Indonesia.
Selain makanannya yang enak, Hjh Maimunah juga tempatnya bersih, nyaman, dan lumayan besar, proper untuk makan.
Makan di sini rasanya kaya lagi makan di rumah karena memang mostly yang dijual juga makanan rumahan. Betul-betul definisi nyaman. Buat kalian yang bosen karena liat Laksa lagi atau Chicken Rice lagi selama di SG, cobain aja deh makan di sini.
Tempat makan yang selanjutnya kami kunjungi adalah Encik Tan. Kami mengunjungi salah satu outletnya yang ada di 313 Somerset lantai B3.
Encik Tan adalah restoran yang terkenal dengan hidangan nasi lemaknya yang lezat dan murah meriah. Encik Tan memiliki beberapa cabang di Singapura, termasuk di Suntec City, Vivo City, dan Kallang Wave Mall.
Hidangan nasi lemak di Encik Tan terkenal dengan nasi yang harum dan pulen, disajikan bersama dengan telur ceplok, kacang dan ikan bilis goreng, serta ayam goreng yang renyah dan gurih.
Selain hidangan nasi lemak, Encik Tan juga menyediakan hidangan lain seperti mee siam, mee rebus, dan laksa. Ini dua menu yang kami pesan:
Satu porsi Chicken Cutlet Rice Set ini terdiri dari nasi yang disiram kuah gulai, chicken katsu, telur ceplok, dan sayur kol!
Ini adalah salah satu makanan yang baru buat saya. Perpaduan jenis makanannya kaya aneh tapi ternyata enak-enak aja!
Ketika suami memesan Mee Laksa (SGD 5.50), dia bilang rasa Laksanya enak dan bumbunya kental sekali. Bahkan rasa kuahnya itu lebih rich dan termasuk yang paling enak dari semua laksa yang pernah dia coba.
Dalam satu mangkuk Mee Laksa ini ada topping seperti telur rebus, tahu, tauge, dan taburan seledri. Mee Laksa Encik Tan salah satu rekomendasi nih dari kami, soalnya lebih flavourful dibanding laksa lain.
Kalau saya memesan Mini Wok Noodles (SGD 6.50), satu porsinya itu ada mie yamin dengan sup bening yang terdiri dari baso goreng, dumpling, baso ikan, dan telur. Supnya disajikan dalam wok yang apinya masih terus menyala ketika saya makan.
Makannya harus hati-hati sekali karena panas. Rasa mienya juga enak dan sangat well-seasoned, meski agak berminyak tapi mienya sangat flavourful, belum lagi satu mangkok itu isinya banyak. Kenyang!
Encik Tan juga resto yang halal, sehingga cocok untuk pengunjung yang memiliki preferensi makanan halal. Warung makan ini telah memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), sehingga memastikan bahwa semua bahan yang digunakan dalam hidangan di Encik Tan sesuai dengan aturan makanan halal.
Dengan hidangan yang lezat, harga yang terjangkau, dan status halalnya, Encik Tan Singapore bisa jadi pertimbangan ketika teman-teman lagi mencari makanan yang hangat dan berkuah.
Masih di Food Opera ION Orchard, saya juga memesan Fried Carrot Cake di stall Thye Hong Fried Prawn Noodle. Pada awalnya saya berpikir Carrot Cake adalah kue wortel—dessert yang kita kenal.
Ternyata bukan! Carrot Cake adalah hidangan khas Singapura yang terbuat dari tepung beras, lobak cina, telur, dan bumbu-bumbu lainnya.
Namun,ternyata carrot cake di Singapura sebenarnya tidak menggunakan wortel sama sekali. Hidangan ini disebut "carrot cake" karena warna coklat kemerahan pada adonan yang terlihat mirip dengan warna wortel.
Adonannya diiris tipis-tipis dan kemudian digoreng di atas wajan dengan sedikit minyak hingga kecoklatan dan matang. Terakhir, ada saus kacang atau saus pedas sebagai pelengkap.
Carrot Cake bisa dijumpai di banyak hawker, restoran, dan pusat kuliner di Singapura. Hidangan ini juga sering dimodifikasi dengan tambahan bahan seperti udang, sosis, dan sayuran yang memperkaya rasa dan tekstur hidangan.
Saya pesan Fried Carrot Cake dan pas dicoba ternyata memang enak! Lagi-lagi ngetik ini sambil kebayang-bayang rasanya. Tekstur "carrot" nya ini lembut sekali. Saya pribadi lebih suka yang ada kecapnya. Rasa manis dan smokey nya tercampur, jadi bikin rasanya makin rich dan "rame" di mulut.
Yang warna putih itu carrot-nya dicampur pakai telur kemudian digoreng. Mirip telur dadar tapi ada topping-nya aja. Untuk rasa sambalnya, saya rasa ini gak ada wangi apa-apa, rasa pedasnya pun tidak ada, baunya lebih didominasi oleh semacam terasi gitu. Tapi pas dipake untuk cocolan carrot cake-nya kok makin enak.
Hidangan ini mungkin terdengar dan terlihat aneh, tapi saya pengen teman-teman cobain juga! Rasanya gak seaneh kedengarannya kok, in fact wangi smokey-nya itu kaya lagi makan nasi goreng Solaria. Oh iya, harganya SGD 7 ya!
Ke Singapura rasanya ada yang kurang kalau gak makan fishball noodles. Saya dan suami mengunjungi Lixin Teochew Fishball Noodles di Food Opera, ION Orchard lantai B4 saat akan makan malam.
Kami memesan Spicy Fishball Noodles (Dry) yang harganya SGD 6.50. Setiap pengunjung diberikan pilihan untuk memilih apakah mienya dry atau berkuah, pedas atau tidak, serta apa pilihan mienya.
Jenis karbonya ada bihun, kwetiaw, mie yang tebal/tipis, dan lain-lain. Petugasnya akan memberikan kita ilustrasi mienya kok, jadi gak bingung.
Dari segi rasa, mienya lumayan enak, ya rasanya sama seperti mie-mie yamin lain, nothing extraordinary. Tapi ketika dimakan barengan sama fishball soup nya itu rasanya berubah jadi perfect! Sepertinya memang ada alasan tersendiri kenapa mereka dipasangkan, such a perfect combo!
Fishball nya fresh, empuk, dan gak bau anyir. Supnya bening tapi gurih banget. Gak heran ini stall paling penuh di antara yang lain.
Selain itu, saat sedang memesan, pengunjung seolah-olah dikasih liat cara membuatnya. Kita bisa liat sang koki saat sedang menyiapkan pesanan pelanggan.
Kita balik lagi ke Maxwell Food Center, yuk! Ada satu food stall yang menarik dan penjualnya nawarin saya untuk pesan menu yang lagi available. Karena berasa ditodong, akhirnya saya beli Nasi Ayam Panggang di Alimama, Green Chili Chicken Rice & Prawn Noodle buat makan siang. Posisinya stall-nya persis di sebelah Tian Tian.
Pas makanannya dateng sih ini memang nasi ayam bakar, tapi pas dicobain kok enak banget? Rasanya berbeda dengan ayam bakar yang biasa saya makan di Indonesia. Ayamnya fragrant, juicy, dan harum smoky nya sangat mendominasi. Harga satu porsinya itu SGD 6.50.
Mungkin ini preferensi setiap orang ya, tapi saya pribadi suka banget taburan aneka bawang di atas ayamnya itu. Saya makan sampai habis! Acar kuningnya terdiri dari nanas, kol, dan potongan wortel. Seger!
Kalau sambalnya agak kurang pedas sih buat saya. Tapi masih oke kok buat cocolan ayamnya. Nasi ayam bakar ini porsinya juga cukup banyak, jadi cocok buat yang kangen makan masakan Indonesia dengan porsi jumbo.
Masih di Maxwell Food Centre, suami tetap dengan pendiriannya untuk eksplor Laksa lagi. Prawn Noodle Laksa ini akhirnya jadi pilihan makan siangnya karena dipajang di gerainya sebagai "All-time favourite".
Satu mangkok Laksa ini dibanderol dengan harga SGD 5 saja. Isinya terdiri dari misoa, udang, telur rebus, fish cake, dan juga tahu.
Prawn Noodle Laksa ini juga cukup enak. Aroma serta rasa udangnya sangat mendominasi. Kuahnya juga lekoh dan sedap. Porsinya juga saya rasa tidak terlalu banyak seperti porsi makanan Singapura pada umumnya. Jadi kita tidak akan terlalu kekenyangan kalau makan ini.
Saya dan suami melanjutkan perjalanan kuliner kami ke satu hawker tertua di Singapura, yaitu Lau Pa Sat. Lokasinya ada di 18 Raffles Quay, Singapore 048582 dan buka 24 jam dari Senin-Minggu! Kalau mau naik MRT, teman-teman bisa turun di stasiun Telok Ayer (DT18) atau via Downtown (DT17).
Jujur food stall di sini banyak banget sampai bingung milihnya. Tapi berhubung saya masih pengen eksplor Nasi Hainan di Singapura, saya mencoba mendatangi satu stall, namanya Ipoh Hainanese Chicken Rice.
Mereka juga sudah ada label halal di gerainya, tentu saya gak ragu untuk coba. Inilah makanan-makanan yang kami pesan:
Nasi Ayam Hainan yang saya coba kali ini agak sedikit berbeda dari biasanya. Tidak seperti di Tian Tian yang ayamnya itu direbus, chicken rice di Ipoh ini tipenya roasted, jadi kulit luar ayamnya garing dan crispy tapi bagian dalamnya lembut. Tentu ini memberikan suasana yang berbeda di mulut karena teksturnya juga bervariasi.
Selain itu, kecap asinnya juga dipisah dalam satu kemasan mini jadi kita bisa mengatur bumbu yang dimasukkan ke dalam piring. Bisa dicocol saja atau langsung dituangkan semuanya. Dan mereka juga memberikan satu mangkok kuah kaldu bening yang rasanya gurih banget. Nyaman deh, hangat pas masuk ke perut. Harga nasi ayam hainan ini 6 SGD saja.
Yang ini pesanannya suami, namanya Ipoh Curry Chicken Noodle. Dalam satu mangkuknya ini berisi mie kuning, potongan ayam fillet, fish cake, tahu, dan tauge. Satu porsinya ini besar banget, dijamin kenyang deh kalau makan curry noodle ini. Satu mangkok kari ini harganya SGD 5.90.
Untuk rasanya sendiri ini cukup enak, mienya kenyal dan kuah karinya juga sangat terasa. Namun buat orang Indonesia yang terbiasa dengan makanan yang bumbunya sangat kuat, mungkin mie ini akan terasa sedikit hambar. Tapi hal itu wajar banget karena rata-rata makanan di Singapura ya seperti itu.
Kereeen...kau kesana lagi, xixixixi