Terdapat banyak pilihan kelas gerbong yang bisa kita pilih saat menaiki kereta, mulai dari ekonomi, bisnis, eksekutif, hingga luxury. Namun dari sekian banyak pilihan kelas tersebut, ekonomi dan eksekutif merupakan kelas yang paling banyak tersedia di berbagai rangkaian kereta di Indonesia.
Harga tiket dari kedua kelas tersebut memang berbeda, namun ada kalanya perbedaan tersebut tidak terlalu jauh sehingga membuat calon penumpang bingung memilih yang mana.
Nah agar kamu tidak ikutan bingung, di artikel ini saya akan beberapa perbedaan dari kedua kelas ekonomi dan eksekutif tersebut, mulai dari harga hingga fasilitas yang ditawarkannya.
Perbedaan pertama terdapat pada harga tiketnya. Secara umum, harga tiket kelas ekonomi jauh lebih murah dibandingkan dengan kelas eksekutif. Bahkan, jika di rangkaian kereta tersebut terdapat kelas bisnis, maka perbedaan harganya akan semakin jauh lagi.
Sebagai catatan, kelas ekonomi dan eksekutif terbagi menjadi beberapa subkelas lagi seperti subkelas C, CA, P, A, AA, dan lainnya. Nah, setiap subkelas tersebut memiliki harga yang berbeda-beda meskipun masih berada di kelas yang sama.
Yang menarik, tiket kelas eksekutif pada subkelas terendah (sub kelas X) terkadang harganya tidak terlampau jauh dengan tiket kelas ekonomi di subkelas tertinggi (sub kelas C). Namun, harga tersebut biasanya hanya bisa kita dapatkan jika memesan tiket kereta dari jauh hari.
Sebagai informasi, berikut adalah urutan subkelas dari kereta ekonomi dan eksekutif dari mulai subkelas tertinggi hingga subkelas terendah:
Perbedaan selanjutnya terdapat pada kapasitas tempat duduk di setiap gerbongnya. Kelas eksekutif memiliki 50 tempat duduk yang diatur dalam formasi 2-2. Semua tempat duduknya tersebut juga bisa diputar untuk mengikuti arah jalannya kereta..
Sementara itu untuk kelas ekonomi biasa, setiap gerbongnya menampung 106 tempat duduk. Tempat duduknya ini memiliki formasi 3-2 alias 2 di sebelah kanan dan 3 di sebelah kiri atau sebaliknya. Selain itu, setiap tempat duduknya juga dibuat berhadap-hadapan satu sama lainnya.
Untuk kelas ekonomi premium, jumlah tempat duduknya sudah dikurangi yaitu hanya 80 kursi saja setiap gerbongnya. Formasinya juga sudah mirip seperti kereta eksekutif yaitu 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri.
Sayangnya, kursi di kelas ekonomi premium ini tidak bisa diputar seperti kelas eksekutif. Jadinya sebagian kursi akan menghadap ke belakang dan sebagian lainnya akan menghadap ke depan selama perjalanan kereta.
Sekarang mari kita bahas kenyamanan di tempat duduknya. Tempat duduk di kelas eksekutif jelas lebih nyaman karena bantalan kursinya cukup empuk dan bisa disenderkan. Di bagian head rest-nya juga ada penopang sehingga kepala kita tidak ada terlempar ke kanan dan ke kiri saat tidur.
Sementara itu untuk kelas ekonomi premium, meskipun kursinya tidak seempuk di kelas eksekutif, namun semua kursinya sudah bisa disenderkan ke belakang. Dengan begitu, kita tidak akan cepat pegal jika sedang melakukan perjalanan jarak jauh.
Yang kurang begitu nyaman jelas kursi di kelas ekonomi biasa. Semua kursinya berbentuk bangku panjang tanpa sekat antar penumpang. Hal tersebut membuat kursinya terasa lebih sempit karena kita harus berbagai ruang dengan penumpang lain.
Selain itu, senderan di kursi kelas ekonomi juga masih tegak lurus dan tidak bisa disenderkan. Kursi semacam ini jelas kurang nyaman terutama apabila kita menggunakan kereta untuk perjalanan jarak jauh.
Selain punggung, kaki juga menjadi anggota tubuh yang rawan pegal-pegal saat naik kereta. Maka dari itu, leg room atau ruang kaki dari kursi kita ke kursi depan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Leg room di kelas eksekutif dan ekonomi sendiri jelas sangat berbeda.
Untuk kelas eksekutif, kita akan mendapatkan leg room yang sangat luas di setiap kursinya. Bahkan kita juga akan mendapatkan pijakan kaki yang bisa diatur ketinggiannya sehingga kita bisa duduk sambil meluruskan kaki selama perjalanan.
Di kelas ekonomi premium, leg room-nya sedikit lebih sempit dibandingkan dengan eksekutif. Kita juga tidak diberi fasilitas pijakan kaki di kelas ini. Biarpun begitu, leg room-nya ini masih lebih nyaman dibandingkan dengan kelas ekomomi biasa.
Kenapa kelas ekonomi biasa kurang nyaman? Karena kursinya yang berhadap-hadapan, secara otomatis kita harus berbagi leg room dengan penumpang yang duduk di depan kita. Tidak jarang kaki kita juga harus saling bersilang dengan penumpang lainnya.
Makan di dalam kereta merupakan hal yang sering dilakukan terutama apabila kita melakukan perjalanan jarak jauh. Oleh karena itu, pihak KAI selalu menyediakan gerbong makan atau restorasi yang menawarkan aneka macam makanan yang bisa dibeli oleh semua penumpang kereta.
Nah, untuk penumpang kelas eksekutif, di setiap kursi mereka juga sudah disediakan sebuah meja lipat. Dengan begitu, mereka bisa menikmati makanan dan minuman di kursi tanpa perlu repot-repot pergi ke gerbong makan.
Meja lipatnya tersebut tersimpan di arm rest sebelah kanan atau sebelah kiri. Kita bisa membukanya saat akan makan dan menutupnya kembali saat tidak digunakan. Silakan baca artikel ini untuk cara membuka dan melipat meja tersebut:
Sayangnya untuk penumpang di kelas ekonomi dan ekonomi premium, tidak disediakan meja lipat di masing-masing kursinya. Oleh karena itu jika ingin makan, mereka harus pergi ke gerbong makan atau makan di kursi tanpa meja.
Hal terakhir yang membedakan antara kelas ekonomi dan kelas eksekutif adalah toiletnya. Setiap gerbong di kereta memang sudah disediakan toilet, baik itu untuk laki-laki ataupun perempuan. Namun ada perbedaan jenis toilet di antara kedua kelas tersebut.
Toilet yang ada di kelas eksekutif sudah menggunakan toilet duduk semuanya. Sementara itu, toilet di kelas ekonomi dan ekonomi premium ada yang sudah menggunakan toilet duduk dan ada juga yang masih menggunakan toilet jongkok.
Nah itu dia 6 perbedaan yang akan kita temukan saat menaiki kereta di kelas ekonomi dan eksekutif. Silakan pertimbangkan berbagai perbedaan fasilitas tersebut beserta harga tiketnya untuk menentukan mana yang lebih cocok untuk kita beli.
