Di Kota Cirebon ada beberapa penjual nasi jamblang yang sangat terkenal, sebut saja Ibu Nur, Mang Dul, Ibu Fitri, hingga Ibad Otoy. Konon, masing-masing penjual nasi jamblang tersebut memiliki penggemarnya tersendiri karena keunikannya dari rasa yang ditawarkannya.
Nah kali ini, kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu tempat makan nasi jamblang tersebut yaitu Nasi Jamblang Ibu Nur. Banyak yang bilang kalau Nasi Jamblang Ibu Nur ini merupakan yang paling banyak penggemarnya. Hmmm.. Seenak apakah nasi jamblang ini?
Nasi Jamblang Ibu Nur lokasinya berada di Jl. Cangkring 2 No.34, Cirebon. Lokasinya ini ada di sebuah gang kecil. Kita bisa masuk ke gangnya dari Jalan Kartini (seberang Yogya Junction) atau dari Jalan Tentara Pelajar.
Untuk pengunjung yang membawa mobil, terdapat dua area parkir yang bisa digunakan. Yang pertama berada di depan rumah makannya dan yang kedua berada sekitar 20 meter di seberang rumah makannya.
Tempatnya sendiri lumayan besar dan terbagi menjadi beberapa ruangan. Di ruangan utamanya terdapat etalase dari beraneka macam lauk yang bisa kita pilih. Di sana juga terdapat banner besar yang menampilkan daftar harga dari berbagai lauk tersebut.
Untuk tempat makannya tersedia di lantai satu dan lantai dua. Untuk lantai satu sudah dilengkapi dengan AC sedangkan lantai dua tidak ada AC. Kami sih lebih memilih di lantai satu biar adem karena udara di Cirebon itu panas-panas gimana gitu.
Oh iya buat yang belum tahu, konsep dari nasi jamblang ini sebenarnya mirip seperti warteg. Kita bisa memilih lauk apa saja yang kita inginkan. Lauknya sendiri cukup banyak dan beragam, beberapa di antaranya merupakan makanan khas Cirebon.
Yang membuatnya unik, nasi jamblang ini menggunakan nasi yang dibungkus atau dialasi dengan daun jati. Nasi yang dibungkus dengan daun jati tersebut menyuguhkan cita rasa tersendiri. Wanginya juga sangat khas dan berbeda dengan nasi yang dibungkus dengan daun pisang.
Sama seperti kebanyakan rumah makan nasi jamblang lainnya, Nasi Jamblang Ibu Nur ini juga menggunakan konsep prasmanan. Saat tiba di depan etalase biasanya kita akan langsung ditanya berapa porsi nasi yang diinginkan.
Kenapa ditanya berapa porsi? Karena satu porsinya ini ukurannya tidak terlalu besar, kurang lebih mirip seperti nasi kucing. Jadi buat yang suka makan banyak, mungkin harus meminta dua atau bahkan tiga porsi agar kenyang.
Di sini, daun jatinya hanya digunakan sebagai alas. Jadi nasinya tetap diambil dari wadah nasi seperti biasa. Hal ini berbeda dengan yang kita temui di Nasi Jamblang Ibad Otoy di mana setiap porsi nasinya memang benar-benar dibungkus dengan daun jati.
Setelah diberi nasi, kita bisa langsung memilih aneka lauk yang sudah tersedia. Beberapa rekomendasi lauk khas nasi jamblang di antaranya adalah sayur tahu, perkedel kentang, balakutak cumi hitam, dan ampas kecap. Jangan ketinggalan juga sambal cabe merahnya yang sangat menggoda.
Secara keseluruhan, ada lebih dari 20 pilihan lauk yang ada di Nasi Jamblang Ibu Nur ini. Bahkan katanya kalau baru buka, pilihan lauknya bisa sampai 40 macam. Dijamin, kita tidak akan kebingungan memilih lauk apa saja yang ingin dicoba.
Setelah memilih lauknya, kita bisa langsung membayar di kasir yang ada di ujung etalase. Di kasir ini kita juga bisa memesan minuman seperti es teh manis, es jeruk, dan lainnya.
Setelah bingung memilih lauk yang mana, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil sayur tahu, ampas kecap, pare, dan sambal tentunya. Sedangkan istri memilih ikan kembung, sayur tahu, telur balado, dan sambal.
Secara keseluruhan untuk lauk yang kami coba semuanya terasa enak di lidah. Tidak ada yang terlalu asin, manis, atau sebagainya. Nasinya juga pulen dan masih hangat sehingga semakin terasa nikmatnya di setiap suapan.
Sebagai catatan, banyak lauk di sini yang bercita rasa cenderung pedas. Jadi kalau kita membawa anak kecil, mungkin harus lebih selektif dalam memilih lauknya agar tidak memilih lauk yang pedas dan kurang cocok untuk anak-anak.
Nah itu dia cerita kuliner kami ke Nasi Jamblang Ibu Nur yang sangat terkenal di Kota Cirebon. Buat teman-teman yang pernah ke sini, kira-kira lebih suka Nasi Jamblang Ibu Nur atau nasi jamblang yang lainnya?
