Gak lengkap rasanya kalau liburan ke Yogyakarta tapi gak makan gudeg. Makanya pas liburan kami ke Jogja kali ini, kami juga mengunjungi salah satu penjual gudeg yang cukup legendaris yaitu gudeg Mbok Lindu. Kebetulan tempat gudeg ini juga tidak jauh dari Hotel Unisi yang menjadi tempat kami menginap.
Gudeg Mbok Lindu merupakan salah satu gudeg tertua yang ada di Jogja. Konon, Mbah Lindu dulu mulai berjualan gudeg ini pada masa kolonial Belanda. Usia gudeg ini pun diklaim sudah lebih dari satu abad. Karena keunikannya tersebut, rasanya wajib banget buat mampir ke sini jika sedang liburan ke Jogja.
Gudeg Mbok Lindu beralamat di Jalan Sosrowijayan No. 8, tepat di samping Hotel Summer Season. Lokasinya ini tidak jauh dari Jalan Malioboro, hanya perlu berjalan kaki sebentar saja. Jadi buat yang lagi jalan-jalan di Malioboro bisa langsung mampir ke sini.
Tempat berjualan Gudeg Mbok Lindu ini sangat sederhana. Mereka hanya berjualan di sebuah rumah kecil. Untuk tempat parkirnya pun hanya ada untuk motor saja, itu pun tidak begitu besar. Jadi kalau mau ke sini, lebih baik tidak membawa kendaraan saja.
Gudeg Mbok Lindu buka dari mulai jam 6 pagi dan tutup saat sudah habis. Biasanya sih habisnya sekitar jam 11 siang, tapi kalau lagi ramai jam 9 pun sudah tinggal sedikit. Kami sendiri ke sini sekitar jam 7 pagi dan ternyata sudah banyak orang yang mengantri.
Terdapat dua meja besar untuk melayani pembeli Gudeg Mbok Lindu ini, yaitu di luar dan di dalam. meja yang di luar biasanya melayani pembeli yang ingin membungkus gudegnya. Sedangkan meja yang di dalam melayani pembeli yang ingin makan di tempat.
Saya sendiri sih sebenarnya tidak terlalu merekomendasikan untuk makan di tempat karena di sini hanya ada dua meja makan saja. Jika mejanya sudah penuh, maka mau tidak mau kita harus makan di pinggir jalan dengan menggunakan kursi plastik yang sudah disediakan.
Gudeg Mbok Lindu tidak menjual banyak menu karena mereka hanya menjual gudeg saja. Satu porsi standarnya terdiri dari nasi putih, gudeg nangka, dan krecek. Jika tidak mau nasi putih, di sini kita juga bisa menggantinya dengan bubur.
Selanjutnya kita bisa menambahkan berbagai lauk lain ke dalam seporsi gudeg yang kita pesan tersebut. Beberapa lauk yang tersedia di sini di antaranya adalah telur, ayam suwir, tahu, tempe, paha ayam, dada aya, sayap ayam, kepala ayam, dan rempelo ati.
Harganya satu porsi gudegnya ini mulai dari Rp 15 ribuan, tergantung dari lauk yang kita tambahkan. Untuk minumannya, di sini tersedia teh manis, jeruk, kopi, dan susu. Untuk air putih dan teh tawar sudah disediakan secara gratis. Kita bisa mengambilnya sendiri di dispenser atau teko yang ada di dekat meja makan.
O iya jika kita ingin membawa Gudeg Mbok Lindu ini sebagai oleh-oleh, maka kita bisa memesan versi frozennya. Untuk gudeg versi frozennya ini harus dipesan dari sehari sebelumnya. Jadi kita tidak bisa membelinya secara langsung di hari yang sama.
Kami memesan dua porsi gudeg dan memakannya di tempat. Saya memesan seporsi nasi gudeg dengan tambahan telur bulat. Sedangkan istri memesan nasi yang tidak menggunakan gudeg nangka namun ditambah dengan dengan ayam suwir.
Awalnya saya mengira jika rasa gudeg nangkanya akan sangat manis. Namun ternyata, gudegnya tidak semanis yang diperkirakan. Jadi masih cocok di lidah orang yang tidak begitu suka makanan yang bercita rasa manis. Gudegnya ini juga memiliki aroma asap karena dimasak di atas tungku tradisional.
Kreceknya juga cukup lembut dan kenyal. Jika kita memesan porsi yang pedas ke pelayannya, maka sambalnya akan ditaburkan di atas kreceknya ini. Hasilnya kreceknya ini menjadi kenyal, manis, dan pedas. Perpaduan yang sangat sempurna!
Untuk telur bulat dan ayam suwirnya juga enak dan cocok banget dipadukan dengan seporsi nasi gudeg ini. O iya seporsi nasi gudegnya ini cukup banyak dan mengenyangkan, jadi saya rasa sih cukup banget buat menopang perut kita sampai siang hari.
Nah itu dia cerita sarapan kami di Gudeg Mbok Lindu yang sangat legendaris. Untuk rasa makanannya jelas juara banget dan harganya juga murah. Pokoknya wajib banget buat mencoba gudeg ini kalau sedang berkunjung ke Jogja.
Salah satu kekurangan dari Gudeg Mbok Lindu ini mungkin hanya tempatnya saja yang kurang begitu besar. Kalau sedang sepi, mungkin kita bisa makan di tempat. Tapi kalau lagi ramai, mungkin bisa dibungkus saja untuk dimakan di tempat lain.
enak deh
Iya kak, enak banget ini 😀