Syfa & Ganjar

5 Perbedaan Paspor Biasa dan Paspor Elektronik (E-Passport)

Ditulis oleh Ganjar

Saat membuat paspor, biasanya kita dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membuat paspor biasa atau paspor elektronik alias e-passport. Paspor elektronik sendiri adalah paspor yang sudah dilengkapi dengan chip elektronik yang menyimpan data biometrik pemegang paspor.

Paspor elektronik mulai diterbitkan di Indonesia pada tahun 2011. Meskipun sudah cukup lama ada, namun masyarakat Indonesia tetap bisa memilih untuk membuat paspor biasa atau paspor elektronik karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Nah untuk teman-teman yang bingung mau memilih jenis paspor yang mana, kali ini saya akan membagikan apa saja perbedaan dari kedua paspor tersebut. Semoga setelah membaca artikel ini, teman-teman bisa memilih jenis paspor yang sesuai dengan kebutuhan.

1. Tampilan Fisik

paspor elektronik
Paspor biasa (kiri) dan paspor elektronik (kanan)

Secara tampilan fisik sebenarnya tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara paspor biasa dan paspor elektronik. Keduanya sama-sama memiliki cover berwarna hijau tua dengan tulisan Republik Indonesia dan lambang burung garuda di depannya.

Yang membedakan bagian depannya ini adalah kehadiran logo biometrik di bawah lambang garuda. Logo ini mirip seperti bentuk sebuah chip elektronik. Semua paspor elektronik dari berbagai negara di dunia pasti memiliki logo ini di cover depan paspornya.

peringatan paspor elektronik
Paspor biasa (kiri) dan paspor elektronik (kanan)

Perbedaan lainnya terdapat di bagian dalam dari cover belakang paspor. Di paspor biasa, bagian tersebut hanya memiliki tulisan Republik Indonesia saja. Sedangkan untuk paspor elektronik, terdapat terdapat teks peringatan mengenai hal apa saja yang tidak boleh dilakukan pada paspor elektronik tersebut.

Oh iya, saat ini sudah tersedia juga paspor elektronik dengan lembar biodata polikarbonat. Jadi, pada paspor tersebut, lembar biodatanya terbuat dari bahan plastik polikarbonat, bukan bahan kertas laminasi seperti paspor lainnya.

Bahan polikarbonat ini jauh lebih kuat sehingga lebih awet dan tidak mudah rusak. Biaya pembuatannya pun masih sama seperti biaya untuk paspor elektronik laminasi. Akan tetapi saat ini baru beberapa kantor imigrasi saja yang sudah bisa menerbitkan paspor elektronik polikarbonat ini.

2. Data yang Disimpan

biodata paspor
Halaman biodata pemilik paspor

Untuk paspor biasa, data yang tersimpan di dalamnya hanya mencakup informasi pribadi yang ada di halaman biodata. Data tersebut terdiri dari nama lengkap, nomor paspor, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, dan juga masa berlaku paspor.

Sedangkan untuk paspor elektronik, selain informasi tersebut, di dalamnya juga terdapat data facial recognition, fingerprint recognition, dan iris recognition. Data-data tersebut disimpan di dalam chip yang terenkripsi sehingga keamanannya akan terjaga.

3. Biaya Pembuatan

Karena dilengkapi dengan chip elektronik yang canggih, biaya pembuatan paspor elektronik jauh lebih mahal dibandingkan dengan paspor biasa. Untuk paspor biasa, biaya pembuatannya adalah Rp 350.000 sedangkan untuk paspor elektronik biayanya Rp 650.000.

Perbedaan biaya inilah yang seringkali menjadi pertimbangan utama dari para pembuat paspor. Jika paspor biasa saja sudah cukup untuk keperluan kita, maka sangat disayangkan jika kita harus mengeluarkan uang lebih untuk membuat paspor elektronik.

4. Proses Pengajuan

kantor imigrasi
Kantor imigrasi

Syarat yang dibutuhkan untuk membuat paspor biasa dan paspor elektronik sebenarnya sama saja. Namun, belum semua kantor imigrasi bisa menerbitkan paspor elektronik tersebut. Mungkin kita harus memilih kantor imigrasi yang agak jauh jika di daerah kita belum ada yang bisa menerbitkannya.

Selain itu, durasi pembuatan dari paspor elektronik juga biasanya lebih lama dari paspor biasa. Untuk paspor biasa, prosesnya akan memakan waktu sekitar 4 hari kerja. Sedangkan untuk paspor elektronik, prosesnya bisa sampai 10 hari kerja.

Oleh karena itu, jika kita sedang membutuhkan paspor baru secara cepat, maka paspor biasa bisa menjadi pilihan. Namun jika kita memang ingin membuat paspor elektronik, maka pastikan kita tidak akan bepergian dalam waktu dekat.

Sebenarnya jika kita ingin paspornya langsung jadi dalam satu hari, pihak imigrasi memiliki layanan percepatan. Namun harganya cukup mahal yaitu Rp 1.000.000 ditambah biaya paspornya yaitu Rp 350.000 suntuk paspor biasa dan Rp 650.000 untuk paspor elektronik.

5. Benefit

visa waiver jepang
Visa waiver Jepang

Berdasarkan pengalaman saya memiliki paspor elektronik, saat ini benefit yang paling dirasakan hanyalah kemudahan dalam mengajukan visa waiver ke negara Jepang. Dengan visa waiver ini, kita bisa mengunjungi Jepang berkali-kali selama 3 tahun.

Pengajuan visa waiver ini juga sangat mudah karena hanya membutuhkan KTP dan bisa diajukan secara online. Hal ini berbanding terbalik dengan pemilik paspor biasa yang masih harus mengajukan visa biasa jika ingin pergi ke Jepang.

Selain keuntungan itu, saya belum merasakan lagi benefit lain dari paspor elektronik ini. Sebenarnya, dulu paspor elektronik ini bisa digunakan untuk melewati auto gate di Bandara Soekarno Hatta agar kita tidak perlu mengantri ke loket imigrasi manual.

Akan tetapi, saat terakhir kali saya berangkat dan landing di Bandara Soekarno Hatta, auto gate tersebut sudah bisa digunakan oleh pemilik paspor biasa juga. Jadinya benefit untuk paspor elektronik ini sudah tidak seperti dulu lagi.

Nah itu dia beberapa perbedaan dari paspor biasa dan paspor elektronik. Selain kelima perbedaan tersebut, hampir semua fungsi dari kedua paspor tersebut tidak berbeda. Jadi, kamu bakal memilih paspor biasa atau elektronik?

Kategori:
Tag:
Jika kamu ingin bertanya mengenai tempat yang pernah kami kunjungi, silakan tanyakan kepada kami di Tiktok, Instagram, atau Twitter. Kami akan dengan senang hati menjawabnya ~
CERITA TERKAIT
TENTANG SYFA & GANJAR
Kami adalah pasangan suami istri yang sangat menyukai travelling dan kuliner. Di blog ini kami akan berbagi cerita mengenai perjalanan kami ketika mengunjungi berbagai tempat wisata serta mencicipi kelezatan dari berbagai jenis kuliner.

Selengkapnya tentang Syfa & Ganjar →
KOMENTAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Syfa & Ganjar
cross