Cirebon, kota yang kaya akan budaya dan sejarah, juga memiliki berbagai kuliner khas yang menggugah selera. Salah satu hidangan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Cirebon adalah Nasi Lengko.
Sangat mudah sekali untuk menemukan penjual nasi lengko di Kota Cirebon. Di antara banyak tempat yang menawarkan hidangan ini, Nasi Lengko H. Barno menjadi salah satu tempat yang paling disukai oleh wisatawan maupun warga lokal.
Nah, dalam kesempatan liburan kali ini, kami juga mampir ke Nasi Lengko H. Barno ini. Penasaran dengan rasanya? Mari kita simak ulasannya lebih lanjut.
Rumah makan Nasi Lengko H. Barno berlokasi di Jl. Pagongan No.15B, Pekalangan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon. Letaknya cukup strategis di pusat kota sehingga membuatnya mudah diakses oleh para wisatawan maupun penduduk lokal. Tempat ini buka mulai dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam.
Dari segi ukuran, tempat ini cukup luas dan dapat menampung banyak pengunjung sekaligus. Meski begitu, suasana restoran ini cukup sederhana dan tidak mewah. Interiornya dirancang dengan banyak meja panjang, cocok untuk makan bersama keluarga besar atau rombongan.
Namun, ada satu kekurangan yang cukup signifikan, yaitu area parkir yang terbatas. Buat kamu yang datang dengan kendaraan pribadi, mungkin perlu bersiap mencari tempat parkir alternatif, terutama pada jam makan siang atau akhir pekan yang ramai.
Oh iya, rumah makan Nasi Lengko H. Barno ini juga tidak jauh dari destinasi kuliner khas Cirebon lainnya yaitu Kue Tapel Mbak Lena. Jadi setelah makan nasi lengko, kamu bisa sekalian juga membeli kue tapel buat hidangan penutupnya.
Sesuai dengan namanya, tempat makan ini terkenal dengan hidangan utamanya yaitu Nasi Lengko. Dengan harga Rp 16.000 per porsi, nasi lengko jelas menjadi menu yang wajib dibeli oleh siapa pun yang berkunjung ke sini.
Selain Nasi Lengko, tempat makan ini juga menawarkan sate kambing. Katanya sate kambing ini sebenarnya dijual oleh penjual lain tetapi ikut menumpang berjualan di depan Nasi Lengko H. Barno ini. Sate kambing ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 60.000 untuk 10 tusuk.
Selain menu makanan berat tersebut, terdapat juga berbagai jenis kerupuk sebagai pelengkap makan, serta pilihan minuman seperti teh, jeruk, dan berbagai minuman dalam botol.
Karena pilihan menunya hanya ada dua macam, otomatis kami juga membeli kedua menu tersebut.
Menu pertama yang kami beli tentunya adalah nasi lengko. Dalam satu porsi nasi lengko ini terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan tauge, kucai, tahu goreng, dan tempe goreng. Semua bahan ini kemudian disiram dengan bumbu kacang khas yang gurih dan sedikit manis.
Untuk menambah kenikmatan, saya sarankan sarankan untuk menambahkan kecap manis karena saat pertama kali disajikan kecap manisnya tidak terlalu banyak. Hal ini mungkin sengaja dilakukan karena tidak semua orang suka dengan kecap manis. Makanya, di setiap meja sudah disediakan kecap manis agar kita bisa menambahkannya sendiri.
Kombinasi rasa dari bumbu kacang yang kaya, ditambah dengan tekstur renyah dari tauge dan kucai, serta kelembutan tahu dan tempe, membuat hidangan ini sangat memuaskan.
Porsi yang disajikan juga cukup banyak dan mengenyangkan sehingga cocok dijadikan menu makan siang atau makan malam. Tapi kalau kamu tidak mau terlalu banyak nasinya, bisa minta nasinya setengah porsi saja nasinya saat memesan.
Entah semenjak kapan banyak penjual nasi lengko yang bersanding dengan penjual sate kambing karena keduanya tidak memiliki kaitan sama sekali. Mungkin karena kedua makanan ini sama-sama kaya akan kecap manis, akhirnya keduanya bisa menjadi paduan makanan yang serasi.
Sate kambing yang dijual di sini juga patut dicoba, meskipun harganya sedikit mahal. Rasa satenya sendiri cukup enak dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging. Tekstur dagingnya juga cukup empuk dan mudah dikunyah.
Namun buat kamu yang tidak terlalu menyukai lemak, disarankan untuk memesan sate kambing yang hanya berisi daging saja. Pasalnya, dalam satu tusuk sate tersebut lemaknya cukup banyak sehingga menurut saya harganya agak overpriced.
Nah, itu dia pengalaman kami makan nasi lengko di tempat makan yang legendaris ini. Secara keseluruhan kami sangat suka dengan nasi lengkonya. Para pelayan di sini juga ramah dan sigap dalam melayani para konsumen.
O iya waktu kami makan di sini, tiba-tiba ada atlet badminton Marcus Fernaldi Gideon yang yang juga memesan nasi lengko dan duduk di meja sebelah kami. Jadi sekalian aja deh mumpung ada kesempatan kami minta foto juga.. hehe..