Sepulangnya dari Hong Kong rasanya akan sangat lelah kalau kami langsung pulang ke Bandung. Waktu itu pesawat kami dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 20:00. Jika ditambah proses imigrasi dan pengambilan koper, mungkin kami baru bisa keluar sekitar jam 21:00.
Maka dari itu, kami memutuskan untuk menginap saja terlebih dahulu di hotel yang ada di dalam bandara. Sebenarnya kami sudah pernah menginap di Pop Hotel dan Zest, namun keduanya berada di luar bandara sehingga kami malas kalau harus menunggu lagi shuttle yang disediakan hotel.
Satu hal yang paling tidak kami suka saat memilih hotel yang ada di bandara adalah harganya yang sangat mahal. Ya wajar sih, mereka mematok harga tinggi sebagai timbal balik dari kenyamanan dan kemudahan akses menuju ke gedung terminal.
Untungnya kami menemukan satu hotel yang cukup murah di Bandara Soekarno-Hatta ini, yaitu D’Primahotel. Waktu itu kami mendapatkan harga promo sekitar Rp 400 ribuan saja sehingga kami tidak berpikir panjang untuk memesannya.
Namun dengan harga tersebut kami juga tidak menaruh ekspektasi terlalu banyak. Toh kami juga cuma butuh tempat buat tidur semalam saja. Lantas, apakah harga tersebut sesuai dengan fasilitas yang diberikan? berikut kami ulas semuanya!
Sesuai dengan namanya, D’Primahotel Airport Jakarta Terminal 1A terletak di dalam terminal 1A Bandara Soekarno Hatta. Lokasinya yang strategis menjadikan hotel ini sebagai salah satu pilihan bagi para pelancong yang memerlukan tempat istirahat singkat sebelum melanjutkan perjalanan.
Hotel ini dapat diakses baik dari area luar maupun dalam terminal, sehingga sangat cocok untuk penumpang yang baru saja landing di terminal 1. Pintu masuknya sendiri tidak terlalu besar dan hanya memiliki tulisan "D’Primahotel" di bagian depannya.
Sebagai patokan, pintu masuk hotel terletak dekat dengan pujasera, minimarket, dan area pertokoan. jadi kalau kita lapar dan ingin mencari makanan, semuanya bisa kita dapatkan dengan mudah di sekitar hotel ini.
Kami sendiri waktu itu landing di terminal 3, sehingga harus naik Kalayang terlebih dahulu untuk menuju ke terminal 1. Selain Kalayang, kita juga bisa menggunakan shuttle bus gratis ataupun berbayar yang menuju ke terminal 1.
Saat tiba di depan pintu masuk, kami disambut oleh staff hotel yang menanyakan apakah kami sudah melakukan reservasi atau belum. Karena sudah melakukan reservasi secara online, kami langsung dipersilakan untuk masuk ke dalam hotel.
Memasuki hotel, kami cukup kaget karena harus melewati tangga yang cukup tinggi terlebih dahulu untuk menuju ke area lobby. Tidak ada eskalator atau lift di sini. Untungnya kami tidak sedang membawa barang yang terlalu berat.
Namun, hal ini jelas akan cukup merepotkan jika kita membawa banyak barang. Selain itu, tamu yang memiliki mobilitas terbatas mungkin akan kesulitan untuk mengaksesnya. Kami sendiri tidak mengetahui apakah ada akses khusus untuk tamu dengan mobilitas terbatas tersebut atau tidak.
Area lobby-nya sendiri tidak terlalu besar, namun sudah dilengkapi dengan beberapa meja dan kursi untuk tamu yang menunggu. Di sini juga disediakan koran dan sebuah PC yang bisa digunakan untuk mengakses internet.
Di dekat resepsionis, terdapat sebuah bar kecil di mana tamu bisa memesan makanan atau minuman ringan. Tampaknya di sini juga menjual Roti'O dan Kopi'O karena saya melihat label dari kedua brand tersebut di belakangnya.
Setelah melakukan check-in, kami langsung menuju ke kamar. Kami memesan kamar standar yang berukuran sekitar 20 m². Lagi-lagi, mengingat ini adalah hotel transit dengan harga yang murah, kami tidak memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dan hanya berharap bisa beristirahat dengan nyaman.
Kamarnya sendiri cukup compact dan tidak memiliki jendela, yang mungkin kurang cocok bagi tamu yang terbiasa dengan pencahayaan alami. Namun, pencahayaan lampu dalam kamar cukup terang dan memberikan suasana yang nyaman.
Di dalam kamar, sudah disediakan beberapa fasilitas standar seperti 2 botol air mineral, pemanas air, safe deposit box, dan peralatan makan. Fasilitas ini kami rasa cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan dasar selama kami menginap.
Namun, yang kurang kami sukai dari kamar ini adalah temboknya yang kurang kedap suara. Suara dari luar kamar masih terdengar jelas. Hal ini mungkin bisa mengganggu kualitas istirahat, terutama bagi tamu yang sensitif terhadap kebisingan.
Overall, kamar ini cukup nyaman dengan kasur yang empuk dan bersih. Selain itu, tersedia juga meja kecil dan kursi yang bisa digunakan untuk bekerja atau makan. Televisi LED juga dengan berbagai saluran lokal dan internasional juga tersedia, meskipun kami sendiri jarang menonton TV saat menginap.
Kamar mandi di kamar yang kami tempati dapat dibilang cukup luas untuk hotel di kelasnya. Di dalamnya juga sudah disediakan berbagai amenities standar seperti handuk, sikat gigi, sabun, dan shampo. Shower air panasnya juga berfungsi dengan baik.
Ada satu kekurangan yang menurut kami cukup mengganggu adalah lantai showernya yang kurang bagus dalam hal leveling. Akibatnya, banyak air yang menggenang setelah kami mandi karena airnya tidak mengalir dengan sempurna ke saluran pembuangan.
Dengan harga yang ditawarkan oleh D’Primahotel Airport Jakarta Terminal 1A sebenarnya kesan kami cukup netral dengan hotel ini. Dibilang puas juga nggak, dibilang kecewa juga tidak.
Jika kita mengincar hotel di dalam bandara dengan harga yang terjangkau, hotel ini jelas bisa dijadikan pilihan. Apalagi jika kita baru tiba di bandara pada malam hari atau sedang mengejar penerbangan di pagi hari.
Namun jika kita tidak sedang dikejar waktu, mungkin masih banyak alternatif hotel lain di luar bandara yang memiliki harga sama dengan fasilitas yang lebih baik. Biasanya hotel di sekitar bandara juga sudah menyediakan shuttle gratis untuk tamu yang akan menginap di hotelnya.